Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemberontak Suriah Klaim Rezim Bashad al-Assad Sudah Berakhir

Presiden Suriah, Bashar al-Assad (kiri) bertemu dengan mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev (kanan) di Suriah pada 10 Mei 2010. (Presidential Press and Information Office)
Intinya sih...
  • Kelompok pemberontak Suriah menyatakan berakhirnya pemerintahan Assad seiring kaburnya dari Damaskus.
  • Pemberontak menduduki ibu kota dan bandara Damaskus, menyatakan pembebasan Damaskus dari rezim Assad yang kejam.

Jakarta, IDN Times - Kelompok pemberontak Suriah menyebut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah resmi berakhir seiring dengan kaburnya Assad dari Damaskus dan para pemberontak yang berhasil menduduki ibu kota Damaskus.

“Setelah 50 tahun penindasan, 13 tahun kejahatan dan rakyat sengsara karena harus mengungsi, kami umumkan hari ini, 8 Desember 2024, era kelam telah berakhir dan Suriah akan memulai masa depan baru,” sebut pernyataan para pemberontak, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (8/12/2024).

Dini hari tadi, para pemberontak berhasil menduduki ibu kota Damaskus dan Bandara Damaskus. Dengan terdesaknya pemerintah ini, Assad dilaporkan langsung terbang menggunakan jet pribadi meninggalkan Damaskus.

1. Ibu kota Damaskus bebas dari rezim Assad

Selain itu, para pemberontak juga menyatakan, ibu kota Damaskus telah bebas dari rezim Assad yang kejam.

“Kami deklarasikan bahwa ibu kota Damaskus telah bebas dari rezim Assad. Untuk orang-orang yang sudah mengungsi, kembalilah. Masa depan Suriah menanti kalian,” ucap mereka.

2. Pemimpin Suriah harus dipilih rakyat

Sudut kota Daraa, Suriah. (unsplash.com/Mahmoud Sulaiman)

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammed Al Jalali mengatakan, siap bekerja sama dengan siapa pun untuk memilih pemimpin baru Suriah. Pemimpin baru ini harus dipilih oleh rakyat.

“Negara ini bisa jadi negara yang normal, yang membangun hubungan baik dengan para negara tetangga dan dunia. Kepemimpinan Suriah harus diisi oleh pilihan rakyat,” ucap dia.

3. Konflik Suriah membara lagi

kota Damaskus/Ibu Kota Suriah (pexels.com/Yazan Ali

Konflik Suriah kembali membara. Dalam sepekan terakhir, kelompok oposisi merangsek masuk Suriah dan berhasil merebut separuh dari Kota Aleppo. Serangan ini pun termasuk yang pertama kali terjadi lagi sejak 2016.

Suriah telah terlibat perang saudara sejak 2011 dan juga melibatkan sejumlah pihak asing. Adapun kelompok pemberontak yang terlibat adalah Tentara Pembebasan Suriah (FSA), YPG yang terafiliasi dengan PKK Turki serta Islamic State atau ISIS.

Awalnya perang pecah pada awal 2011, di mana para pemberontak melakukan protes terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan terus berkembang menjadi perang besar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us