Pemberontak Tigray Siap Mulai Pembicaraan Damai dengan Ethiopia

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Tigray People's Liberation Front (TPLF) pada Minggu (11/9/2022) mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan pembicaraan damai dengan Ethiopia. Mereka siap menghentikan permusuhan lewat negosiasi dengan mediator yang disepakati bersama.
TPLF dan Ethiopia telah terlibat konflik mematikan dan brutal dalam dua tahun berjalan. Satu bulan terakhir ini, keduanya terlibat kembali pertempuan setelah gencatan senjata hampir enam bulan pada Maret menemui kegagalan.
1. TPLF siap menghentikan permusuhan
Tigray menjelaskan telah membentuk tim negosiasi. Mereka mengatakan akan menerima proses perdamaian yang dipimpin Uni Afrika (UA), mediator yang bisa disepakati bersama dengan pihak lawan.
"Kami siap mematuhi penghentian permusuhan segera dan disepakati bersama," kata pasukan Tigrayan dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.
Tigray, salah satu kekuatan politik kuat di Ethiopia yang dianggap pemberontak, menyatakan tim negosiasinya siap dikerahkan tanpa penundaan. Pemerintah federal Ethiopia pada bulan Juni lalu mengatakan bahwa UA harus memfasilitas pembicaraan damai kedua belah pihak.
2. TPLF inginkan mediator yang kredibel dan bisa diterima oleh kedua belah pihak
Perang antara TPLF dengan Ethiopia telah terjadi sejak November 2020. TPLF yang dulu mendominasi politik Ethiopia, disebut oleh Perdana Menteri (PM) Abiy Ahmed ingin mencoba merebut kembali kekuasaan.
Upaya untuk mendamaikan kedua belah yang berkonflik telah dilakukan oleh berbagai pihak. UA mengirim utusan Olusegun Obasanjo sebagai mediator tetapi TPLF memprotesnya karena Obasanjo memiliki kedekatan dengan PM Abiy Ahmed.
Melansir Barrons, dalam pernyataan hari Minggu, TPLF akhirnya siap untuk melakukan pembicaraan dengan mediasi UA. Mereka tidak menyebutkan prasyarat untuk pembicaraan tapi meminta mediator yang kredibel, dapat diterima serta keterlibatan pengamat internasional.
Awal bulan ini, pemimpin TPLF Debrestsion Gebremichael mengusulkan gencatan senjata dengan empat syarat, termasuk akses kemanusiaan yang tidak terbatas ke Tigray, dan pemulihan layanan penting di wilayah utara Ethiopia itu.
3. Ketua UA percaya dengan Olusegun Obasanjo
TPLF mengatakan tim negosiasi dari pihaknya termasuk juru bicara Getachew Reda dan Jenderal Tsadkan Gebretensae, mantan panglima militer Ethiopia yang sekarang di komando militer pusat Tigray. UA sendiri juga menegaskan akan memperpanjang mandat kepada Olusegun Obasanjo dan mendorong terlibat dalam pembicaraan damai.
"Saya menegaskan kembali kepercayaan penuh saya padanya (Obasanjo) dan mendorong keterlibatannya yang berkelanjutan dengan kedua belah pihak dan aktor internasional untuk bekerja menuju perdamaian dan rekonsiliasi di Ethiopia serta kawasan," kata Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat.
"Semoga pihak-pihak dalam konflik memiliki keberanian untuk memilih pembicaraan dari pada pertempuran, dan berpartisipasi dalam proses yang dipimpin UA yang menghasilkan perdamaian abadi," kata Mike Hammer, utusan Amerika Serikat yang berkunjung ke Tanduk Afrika baru-baru ini.