Pendeta Yahudi Hilang di Uni Emirat Arab

Jakarta, IDN Times - Seorang rabbi berkewarganegaraan Israel-Moldova dilaporkan hilang di Uni Emirat Arab (UEA). Israel curiga bahwa pendeta Yahudi tersebut kemungkinan diculik.
Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, Zvi Kogan telah hilang sejak Kamis (21/12/2024). Badan intelijen Israel, Mossad, disebut sedang melakukan penyelidikan dan mencurigai adanya insiden teroris.
"Sejak hilangnya (Kogan), dan di tengah latar belakang informasi bahwa ini adalah insiden teror, penyelidikan luas telah dibuka di negara ini. Aparat intelijen dan keamanan Israel bekerja secara terus-menerus dengan keprihatinan terhadap kesejahteraan dan keselamatan Zvi Kogan,” kata kantor Perdana Menteri pada Sabtu (23/11/2024) malam.
Pemerintah Israel memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke UEA, kecuali ada keperluan penting. Pihaknya menyebut soal adanya aktivitas teroris di UEA, yang dapat menimbulkan risiko nyata bagi warga Israel yang tinggal atau berkunjung ke negara tersebut.
1. Kogan terakhir terlihat di Dubai
Gerakan Chabad Lubavitch, sebuah cabang Yudaisme Ortodoks terkemuka, mengatakan bahwa Kogan terakhir terlihat di Dubai. Video yang beredar di media sosial menunjukkan ia berada di sebuah toko grosir Kosher di kota tersebut.
Kogan sendiri merupakan utusan dari Chabad Lubavitch, yang berbasis di Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS). Ia juga merupakan veteran Brigade Givati ke-84 militer Israel, menurut laporan media Tel Aviv.
“Para utusan kami bekerja sama erat dengan pihak berwenang dalam menyelidiki hilangnya dirinya,” kata Rabbi Yehuda Krinsky, ketua gerakan tersebut, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Associated Press.
2. Otoritas UEA juga lakukan pencarian
Pada Minggu (24/11/2024) pagi, media UEA mengonfirmasi hilangnya Kogan, yang hanya diidentifikasi sebagai warga Moldova. Kementerian Dalam Negeri Emirat menyebut bahwa ia hilang dan tidak dapat dihubungi.
“Otoritas khusus segera memulai operasi pencarian dan penyelidikan setelah menerima laporan tersebut,” kata Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian berjanji terus berkomunikasi dengan keluarga Korgan untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan.
UEA melakukan normalisasi hubungan dengan Israel pada 2020. Sejak itu, warga Israel mulai datang ke negara tersebut untuk mendirikan bisnis dan berlibur. Komunitas Yahudi pun berkembang di sana, dengan hadirnya sinagoga dan bisnis yang melayani kebutuhan kuliner kosher
3. Dugaan keterlibatan Iran mencuat
Hilangnya Kogan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Teheran sebelumnya telah mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv setelah negara itu melancarkan serangan yang menghantam pangkalan militer mereka pada Oktober 2024.
Meskipun Israel tidak menyebut dugaan keterlibatan Iran dalam kasus ini, badan intelijen Iran pernah melakukan penculikan di UEA sebelumnya. Pejabat Barat meyakini bahwa Iran menjalankan operasi intelijen di UEA dan mengawasi ratusan ribu warganya yang tinggal di negara tersebut.
Iran diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan warga negara Inggris-Iran, Abbas Yazdi, di Dubai pada 2013, meskipun Teheran membantahnya. Iran juga menculik Jamshid Sharmahd, warga negara Jerman keturunan Iran, pada 2020 di Dubai, dan membawanya kembali ke Teheran, di mana ia dieksekusi pada Oktober 2024.