Pengantin Perempuan di Prancis Tewas Ditembak di Pesta Pernikahan

Jakarta, IDN Times - Seorang pengantin perempuan berusia 27 tahun tewas ketika sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah pesta pernikahan di Prancis tenggara. Tiga orang lainnya juga terluka, termasuk pengantin pria dan seorang anak berusia 13 tahun.
Insiden itu terjadi di desa Goult, dekat kota Avignon, pada Minggu (22/6/2025) sekitar pukul 04.30 pagi. Pasangan pengantin baru tersebut hendak meninggalkan pesta di balai desa, ketika empat pria bersenjata yang mengenakan penutup wajah datang dengan mobil dan melepaskan tembakan.
Demi meloloskan diri dari marabahaya, sang pengantin pria yang berusia 25 tahun mengemudikan mobilnya dan menabrak salah satu pelaku hingga tewas. Ia dan seorang anak yang juga berada di dalam mobil tersebut mengalami luka parah, sementara pengantin perempuan tewas tertembak.
Tiga pria bersenjata yang tersisa kemudian melarikan diri dengan berjalan kaki setelah penembakan tersebut, dilansir dari Daily Mail.
1. Serangan diduga terkait masalah narkoba
Polisi mengatakan bahwa ada 28 orang yang hadir balai desa saat serangan terjadi. Seorang perempuan juga disebut mengalami luka ringan akibat insiden tersebut.
Media Prancis melaporkan bahwa serangan itu kemungkinan terkait dengan aksi balas dendam yang berhubungan dengan narkoba. Pengantin pria dikabarkan memiliki catatan kriminal yang panjang, sementara saudari perempuannya juga pernah terlibat dalam tindak kekerasan. Pihak berwenang kini telah membuka penyelidikan atas dugaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Dilansir dari CBS, beberapa mobil polisi telah memblokir akses menuju lokasi kejadian pada Minggu pagi. Puluhan polisi dan sebuah helikopter juga telah dikerahkan untuk memburu para pelaku.
2. Wali Kota Goult geram dengan serangan tersebut
Wali Kota Goult, Didier Perello, mengungkapkan kemarahannya atas serangan tersebut. Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan apa pun terkait motif di balik peristiwa itu.
“Kami berada dekat dengan kota-kota, yang saya tidak akan menyebut namanya, di mana kami pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya," ujarnya, dikutip dari BBC.
Ia menambahkan bahwa balai desa tersebut telah dipesan oleh pasangan pengantin itu sejak Maret.
“Balai desa disewa untuk pesta pernikahan oleh orang-orang yang bukan warga di wilayah ini,” tambahnya.
3. Serangan dikhawatirkan merusak reputasi Goult
Guillaume Molinas, seorang pemilik restoran berusia 50 tahun, mengatakan bahwa dirinya khawatir serangan tersebut dapat memberikan citra buruk bagi desa Goult yang berpenduduk sekitar seribu jiwa.
“Insiden besar terakhir di desa itu terjadi 125 tahun lalu,” ujar Molinas.
Goult terletak di tenggara Prancis, sekitar 80 km sebelah utara Marseille, kota pelabuhan yang dilanda pembunuhan terkait narkoba dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Prancis baru-baru ini berjanji akan meningkatkan upaya dalam memerangi peredaran narkotika dan kejahatan terkait narkoba.