Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perdana Menteri Polandia yang Baru Janji Terus Dukung Ukraina

Donald Tusk, PM Polandia (Twitter.com/Donald Tusk)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Polandia Donald Tusk berjanji pemerintahannya akan terus membantu Ukraina. Dia juga berjanji negaranya akan jadi sekutu setia NATO dan menekan negara-negara Barat untuk terus memberi dukungan kepada Kiev.

Hal tersebut diungkapkan ketika Tusk memberikan pidato di parlemen pada Selasa (12/12/2023). Tusk adalah PM Polandia baru yang terpilih. Dia mengimbau kepada kelompok politik Polandia yang terpecah untuk bersatu.

1. Kesal dengan para pemimpin Barat

Donald Tusk, PM Polandia (Twitter.com/Sejm RP)

Tusk mengaku kesal dengan perang yang masih terjadi di Ukraina. Ini karena Presiden Ukraina Volodymy Zelenskyy terus mendesak sekutu untuk mendukung Kiev dalam perjuangan melawan agresi Rusia.

"Saya tidak bisa lagi mendengarkan beberapa politisi Eropa dan negara-negara Barat lainnya yang mengatakan mereka bosan dengan situasi di Ukraina. Mereka berkata di hadapan Presiden Zelenskyy bahwa mereka tidak lagi mempunyai kekuatan, bahwa mereka kelelahan," katanya dikutip Associated Press.

"Tugas Polandia, tugas pemerintahan baru, dan juga tugas kita semua, adalah dengan lantang dan tegas menuntut tekad penuh dari seluruh komunitas Barat untuk membantu Ukraina dalam perang ini," ujarnya.

2. Berbaikan dengan Uni Eropa

Selama bertahun-tahun, Polandia telah berselisih dengan Uni Eropa (UE), terkait berbagai isu seperti independensi peradilan hingga hak-hak LGBT. Dalam pidatonya, Tusk mengatakan bakal memperbaiki hubungan Warsawa-UE.

Perselisihan itu membuat Brussel membekukan dana senilai 64 miliar dolar atau Rp996 triliun. Dana tersebut untuk transisi hijau dan pemulihan COVID-19.

Dilansir VOA News, dia berjanji akan membawa kembali miliaran euro tersebut kepada negaranya.

"Polandia akan mendapatkan kembali posisinya sebagai pemimpin di UE. Polandia akan membangun kekuatannya, posisi yang layak," kata Tusk.

Namun, pemimpin baru Polandia itu juga memberi peringatan. Jika ada perubahan perjanjian UE yang merugikan negaranya, dia akan menantangnya.

3. Budaya politik baru yang bersifat saling menghormati

Bendera Polandia (Pexels.com/Kaboompics.com)

Tusk pernah menjabat sebagai PM pada 2007-2014. Sebelumnya, dia merupakan ketua koalisi partai-partai yang memenangkan pemilu pada Oktober lalu dan berjanji akan memulihkan standar demokrasi Polandia.

Dilansir CTV News, dia menyebut tim pemerintahannya sebagai koalisi 15 Oktober. Tusk menekankan pemilu bukan tentang pemilihan pemerintahan baru, tetapi juga budaya politik baru yang bersifat kerja sama dan saling menghormati.

Dalam penjelasannya mengenai politik dalam negeri, dia berjanji akan melanjutkan kebijakan sosial pemerintahan sebelumnya yang populer. Dia juga akan menerapkan kebijakan keuangan yang bijaksana, memulihkan supremasi hukum dan melindungi hak-hak perempuan dan komunitas LGBT.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us