Pertemuan Partai Buruh Dimulai, Korea Utara Kembali Tembak Rudal

- Peluncuran roket artileri Korea Utara ke Laut Kuning terjadi saat latihan musim dingin rutin militer, tanpa komentar resmi dari Pyongyang.
- Pertemuan besar para pejabat Partai Buruh Korea Utara dimulai dengan agenda utama membahas ekonomi dan persiapan kongres Partai Buruh mendatang.
Jakarta, IDN Times - Korea Utara kembali unjuk kekuatan militer dengan menembakkan salvo artileri dari sistem peluncur roket berganda. Aksi ini terjadi di saat Pyongyang tengah memulai pertemuan penting para petinggi Partai Buruh.
Militer Korea Selatan menyebut tembakan itu diarahkan ke Laut Kuning dari wilayah barat Semenanjung Korea pada Selasa (9/12/2025). Peluncuran tersebut terdeteksi di tengah meningkatnya aktivitas militer Korea Utara menjelang musim dingin.
Peluncuran ini berlangsung bersamaan dengan dibukanya pertemuan besar para pejabat tertinggi Korea Utara yang akan membahas agenda kebijakan dan persiapan kongres Partai Buruh berikutnya.
1. Peluncuran di tengah latihan musim dingin

Seoul mengonfirmasi Korea Utara menembakkan sejumlah roket ke arah Laut Kuning pada Selasa. Seorang pejabat dari Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, proyektil tersebut berasal dari sistem peluncur roket berganda.
Menurut laporan Yonhap, Rabu (10/12/2025) yang mengutip pejabat militer, tembakan artileri itu merupakan bagian dari latihan musim dingin rutin militer Korea Utara. Latihan semacam ini biasanya meningkat saat memasuki akhir tahun.
Pyongyang tidak memberikan komentar apa pun mengenai peluncuran tersebut. Hingga kini, tidak ada indikasi bahwa Korea Utara berencana mengaitkan tindakan itu dengan situasi politik atau militer yang lebih luas.
2. Pertemuan petinggi Partai Buruh Korea Utara dimulai

Peluncuran terjadi pada hari yang sama ketika Korea Utara memulai pertemuan besar yang dipimpin langsung oleh Kim Jong Un. Pertemuan tersebut akan membahas isu-isu kebijakan utama serta rencana untuk kongres Partai Buruh mendatang, yang pertama dalam lima tahun terakhir.
Media pemerintah melaporkan pada hari pertama, para pejabat menyetujui lima agenda untuk dibahas sepanjang minggu. Agenda itu mencakup peninjauan kinerja Komisi Inspeksi Pusat, lembaga partai yang bertugas memberantas korupsi.
Lim Eul-chul, profesor dari Institute for Far Eastern Studies di Universitas Kyungnam mengatakan, fokus pertemuan besar kemungkinan adalah ekonomi.
“Ada kemungkinan kuat bahwa Kim Jong Un akan menyampaikan kebijakan yang bertujuan mencapai terobosan pembangunan ekonomi dalam lima tahun ke depan,” ujar dia.
3. Hubungan antar-Korea tetap tegang

Peluncuran terbaru ini terjadi seminggu setelah Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung yang berhaluan dovis menilai, permintaan maaf selayaknya disampaikan kepada Korea Utara terkait dugaan perintah pendahulunya untuk mengirim drone dan selebaran propaganda ke seberang perbatasan.
Pyongyang sampai saat ini belum menanggapi pernyataan Lee yang berupaya memperbaiki hubungan kedua negara setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan. Namun, tindakannya belum membuahkan sinyal balasan dari Korea Utara.
Korea Utara terakhir menembakkan roket artileri pada bulan lalu, hanya beberapa jam sebelum Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengunjungi perbatasan antar-Korea. Seoul juga mengatakan, Pyongyang melakukan peluncuran serupa beberapa menit sebelum Presiden Lee bertemu Presiden China Xi Jinping pada November lalu.


















