Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pesan Damai Paus Fransiskus untuk Kaum Muda di Indonesia

Pertemuan Paus Fransiskus dengan kaum muda di Grha Pemuda. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Jakarta, IDN Times - Berita duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Setelah menderita penyakit pneumonia bilateral pada Februari lalu, ia mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 07.35 pagi waktu Roma.

Seperti yang diketahui September 2024, Indonesia menyambut hangat kedatangan Paus Fransiskus dalam kunjungan apostolik bersejarah yang mempererat tali persaudaraan lintas agama. Momen penuh kehangatan itu kini menjadi kenangan mendalam bagi umat Katolik dan seluruh rakyat Indonesia, terlebih setelah kabar duka menyelimuti dunia: Paus Fransiskus meninggal dunia.

Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan jejak teladan akan kesederhanaan, kasih, dan dialog antarumat beragama yang akan terus dikenang dan menginspirasi generasi mendatang. Berikut kilas balik pesan damai Paus Fransiskus untuk kaum muda-mudi pada saat di Indonesia.

Saat itu sebanyak 200 pelajar Indonesia ini tergabung dalam Gerakan Pendidikan GLobal Scholas Occurentes. Pertemuan ini digelar usai Paus menemui para uskup, imam, diakon, seminaris dan katekis di Gereja Katedral.

Uniknya, tak semua dari kaum muda ini beragama Katolik maupun Kristen. Tetapi mereka terdiri dari berbagai agama, termasuk Islam di mana kaum muda perempuan menggunakan hijab.

1. Tekankan soal perdamaian

Pertemuan Paus Fransiskus dengan kaum muda di Grha Pemuda. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Sejumlah pandangan disampaikan beberapa perwakilan dari kaum muda tersebut, terutama soal perdamaian dunia dan toleransi. Sebagai tanggapan, Paus menekankan bahwa perdamaian dan penerimaan adalah hal yang utama di dunia ini.

“Sebagai bangsa, kita mau melakukan apa saja untuk bangsa kita, bukan mencari permusuhan. Perdamaian, merangkul dan menerima adalah yang utama,” kata Paus.

“Kalau ada permusuhan atau konflik, harus berdialog, diskusi, berbicara untuk mencari solusinya dan berjalan bersama ke depan,” lanjut dia.

2. Paus terkesan dengan keberagaman Indonesia

Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Ketika di Katedral, Paus Fransiskus mengaku terkesan dengan keberagaman Indonesia selama ia berada di Jakarta. Hal ini ia angkat ketika melakukan pertemuan dengan para uskup, imam, diakon, seminaris dan katekis di Gereja Katedral, sore ini.

“Perguluman yang dalam untuk mewujudkan persatuan dan perdamaian dicerminkan dalam Pancasila. Kalian semua menunjukkan keragaman di dalam dan luar, budaya, etnik, agama,” kata Paus. 

“Saya terkesan dengan satu sikap yaitu saling bergandengan tangan dalam perbedaan. Dan tentunya, jangan pernah memaksakan iman kita dengan iman orang lain,” tutur Paus.

3. Paus salami anak-anak yang menyambutnya di Katedral

Paus Fransiskus salami anak-anak yang menyambut di Gereja Katedral. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Tiba di Katedral, Paus sempat memberkati dua anak kecil ketika masih di dalam mobil.

Setelah itu, Paus turun dari mobil dan duduk di kursi roda. Para pengawalnya langsung membawa Paus berkeliling untuk menyalami para anak-anak yang menyambut dan memainkan alunan lagu Indonesia dari alat musik angklung.

Terlihat pula para awak media yang sudah ditempatkan masing-masing mencoba untuk mendapatkan salam dari Paus, namun posisi mereka memang dibatasi oleh pagar.

Tak hanya itu, warga juga memadati pintu gerbang Gereja Katedral agar bisa melihat Paus Fransiskus dari dekat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Dwi Agustiar
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us