Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Israel Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant

ilustrasi(unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah memecat Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, pada Minggu (26/3/2023). Pemecatan itu dilakukan setelah Gallant, menyerukan penghentian rencana perombakan peradilan Israel yang telah memecah belah negara.

Gallant sendiri merupakan salah satu dari anggota senior dari partai Likuid yang berkuasa di kepemimpinan Netanyahu. Hingga saat ini, kantor Netanyahu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pemecatan menteri pertahanan negaranya tersebut.

1. Pemecatan menteri pertahanan Israel menimbulakan pro dan kontra

Melansir Times of Israel, pemimpin dari pihak oposisi, Yair Lapid, menyerang Netanyahu karena telah melakukan pemecatan terhadap Gallant.

Dalam sebuah pernyataan, Lapid mengatakan langkah yang diambil Netanyahu digambarkan sebagai "rendah baru untuk pemerintah anti-Zionis yang telah merusak keamanan nasional dan mengbaikan semua peringatan dari semua tokoh keamanan". Dia juga menambahkan bahwa PM Israel adalah suatu bahaya bagi negaranya.

Di sisi lain, Yasrael Beytenu Avigor Liberman, yang juga mantan menteri pertahanan mengatakan bahwa pemacatan yang dilakukan Netanyahu atas Gallant adalah bentuk "kediktatoran yang terbaik".

2. Gallannt dijanjikan akan mendapat jabatan baru

ilustrasi potret yoavgallant.(Twitter.com/יואב גלנט)

Dalam sebuah pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri, Netanyahu telah memberi keputusan bahwa dia akan memindahkan Gallant dari jabatannya. Akan tetapi, belum jelas posisi baru apa yang akan diberikan kepada Gallant, jika perkataan itu benar-benar ada.

Pada Sabtu, Gallant telah meminta untuk menghentikan pemeriksaan yudisial. Dia beralasan bahwa itu membahayakan keamanan negara, mengingat protes dari militer yang semakin meluas di Israel.

3. Rencana pemerintah Israel untuk meningkatkan kekuasan peradilan dapat memicu perang saudara

Melansir Politico, rencana pemerintah Israel untuk meningkatkan kekuasaannya atas peradilan, telah memicu aksi protes terbesar dalam sejarah israel dan menimbulkan krisis nasional yang parah. Selain itu, rencana dari pemerintah Israel tersebut juga dapat memicu terjadinya perang saudara di Israel.

Sabtu kemarin, puluhan pengunjuk rasa turun ke jalan, seperti apa yang mereka lakukan setiap minggu sejak awal tahun. Aksi itu menyebabkan sebagian aktifitas di Yarusalem dan Tel Aviv terhenti. Aksi dari pengunjuk rasa tersebut juga mengangkat peretasan sekutu terdekat Israel dan menguji hubungannya dengan Amerika Serikat (AS).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us