PM Malaysia Berduka Atas Tewasnya Ismail Haniyeh

- Anwar Ibrahim mengutuk keras pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik Hamas, yang dianggap sebagai upaya menggagalkan perundingan damai di Gaza.
- Anwar merasa terpukul dan bimbang atas nasib rakyat Palestina setelah kematian Haniyeh, serta menegaskan dukungan Malaysia untuk kemerdekaan Palestina.
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengecam keras pembunuhan Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Hamas, Ismail Haniyeh.
"Kejadian itu merupakan pembunuhan yang sangat tragis, kejam, dan jelas dirancang untuk menggagalkan perundingan yang sedang berlangsung mengakhiri kekejaman rezim Zionis Israel di Gaza yang telah merenggut lebih dari 40 ribu korban jiwa," kata Anwar, dikutip dari ANTARA, Kamis (1/8/2024).
Anwar sendiri memiliki kedekatan pribadi dengan Hamas. Bahkan belum lama ini Anwar sempat bertemu dengan Haniyeh di Doha.
1. Rakyat Palestina berduka

Anwar mengatakan, pembunuhan besar-besaran itu hanya dapat terjadi dalam lingkungan yang penuh dengan impunitas.
"Hanya mereka yang tidak memiliki sıfat kemanusiaan sana yang tidak menyadari keperluan untuk meningkatkan tekanan terhadap rezim biadab Zionis Israel untuk menghentikan pembantaian," ucap Anwar.
Ia mengatakan, rakyat Palestina telah dihadapkan dengan malapetaka dan penderitaan selama puluhan tahun dan dirinya sangat bimbang tentang nasib mereka setelah pembunuhan Ismail Haniyeh.
“Mereka yang telah mengkritik saya saat bertemu saudara Ismail sebelum ini telah gagal menghargai keinginan mendalam almarhum untuk Timur Tengah yang aman dan pembentukan sebuah negara Palestina yang tegak bermartabat dan bebas,” lanjutnya.
2. Berduka kehilangan teman dekat

Anwar juga mengakui dirinya sangat berduka lantaran Haniyeh tewas. Dalam perbincangan telepon dengan anggota Biro Politik Hamas Dr Basem Naim, Anwar mengatakan, dirinya syok begitu pula seluruh anggota kabinet yang sedang melakukan rapat saat mendengar kabar terbunuhnya Haniyeh.
"Malaysia tetap teguh mendukung perjuangan untuk sebuah Palestina yang merdeka, dan melakukan yang terbaik untuk mengutuk kekejaman itu," tegas Anwar.
3. Netanyahu no comment soal kematian Haniyeh

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu angkat bicara terkait kematian dari pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran. Hamas menuding Israel dalang dari tewasnya Haniyeh.
“Israel telah memberikan pukulan telak kepada proksi Iran selama beberapa hari terakhir, termasuk Hamas dan Hizbullah. Warga Israel, hari-hari yang penuh tantangan akan segera tiba. Ancaman terdengar dari segala arah,” kata Netanyahu, tanpa menyebutkan siapa yang membunuh Haniyeh.
“Kami siap menghadapi skenario apa pun dan kami akan bersatu, bertekad melawan ancaman apa pun. Israel akan menuntut harga yang mahal untuk setiap agresi terhadap kami dari arena mana pun,” tegas Netanyahu.