Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prancis-Israel Ribut usai Pejabat Diplomatik Paris Ditahan

bendera Prancis (pixabay.com/jackmac34)
bendera Prancis (pixabay.com/jackmac34)

Jakarta, IDN Times - Prancis menuduh Israel merusak hubungan bilateral setelah pasukan keamanan Negara Yahudi tersebut memaksa masuk ke kompleks gereja milik Paris di Yerusalem. Pihak keamanan juga sempat menahan dua pejabat Prancis yang berstatus diplomat pada Kamis (7/11/2024).

Insiden tersebut terjadi ketika Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, dijadwalkan mengunjungi kompleks Gereja Pater Noster di Bukit Zaitun. Situs tersebut merupakan satu dari empat situs yang dikelola Paris di Yerusalem dan dianggap sebagai bagian dari negaranya.

Sumber-sumber diplomatik Prancis mengatakan, pihak keamanan Israel telah diberitahu untuk tidak masuk sebelum kunjungan Barrot, tetapi mereka tak mengindahkannya. Sebagai konsekuensi, Barrot menolak memasuki kompleks gereja tersebut. Tel Aviv juga mengetahui kedua pejabat yang ditangkap berasal dari konsulat.

"Pelanggaran integritas situs yang berada di bawah tanggung jawab Prancis ini berisiko merusak hubungan yang telah saya pelihara dengan Israel pada saat kita semua perlu memajukan kawasan ini menuju perdamaian," kata Barrot, dikutip dari Reuters.

1. Prancis mengutuk tindakan pasukan keamanan Israel

Barrot bertemu dengan para pejabat Israel pada Kamis untuk mendesak solusi diplomatik guna mengakhiri genosida di Gaza dan Lebanon, di tengah seruan berulang kali untuk gencatan senjata.

Kementerian Luar Negeri Prancis akan memanggil duta besar Israel sebagai bentuk protes dalam beberapa hari mendatang.

"Tindakan ini tidak dapat diterima. Prancis mengutuk (tindakan ini) dengan lebih keras karena tindakan tersebut terjadi pada saat Prancis sedang melakukan segala upaya untuk mengurangi eskalasi kekerasan di wilayah tersebut," bunyi pernyataan Kementerian, dilaporkan oleh Associated Press.

Ketegangan seputar kepemilikan bersejarah Prancis di kota tersebut pernah terjadi pada 2020. Saat itu, Macron kehilangan kesabaran ketika mengunjungi Gereja St. Anne, dan menuntut personel keamanan Israel meninggalkan basilika di Yerusalem.

Insiden serupa juga pernah terjadi pada 1996 yang melibatkan presiden Prancis saat itu, Jacques Chirac. Pemimpin itu melihat perlakuan keamanan Negara Yahudi terhadapnya sebagai provokasi.

2. Israel sebut pertikaian dengan Prancis sebagai kesalahpahaman

bendera Israel (unsplash.com/Chris Hearn)
bendera Israel (unsplash.com/Chris Hearn)

Polisi Israel menggambarkan kontroversi tersebut sebagai kesalahpahaman. Pihaknya mengatakan bahwa dua pekerja gereja yang menolak menyebutkan identitasnya telah ditolak masuk penjaga keamanan Tel Aviv yang mendampingi Menteri Barrot dalam kunjungan gerejanya.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa terjadi pertengkaran antara pasukan keamanannya dan dua penjaga keamanan Prancis. Keduanya dibebaskan segera setelah mereka mengidentifikasi diri sebagai diplomat.

Kementerian mengatakan, setiap pemimpin asing yang berkunjung akan didampingi oleh personel keamanan. Itu telah diklarifikasi sebelumnya dalam dialog persiapan dengan Kedutaan Besar Paris di Israel.

3. Perselisihan Prancis-Israel ancam hubungan kedua negara

Kondisi Gaza setelah serangan Israel. (twitter.com/pmofa)
Kondisi Gaza setelah serangan Israel. (twitter.com/pmofa)

Hubungan diplomatik antara Prancis dan Israel memburuk sejak Presiden Emmanuel Macron menyerukan diakhirinya pasokan senjata ofensif yang digunakan Tel Aviv di Gaza. Paris juga berupaya melarang perusahaan-perusahaan senjata Negara Yahudi itu untuk mengadakan pameran di Paris.

Perselisihan pada Kamis membayangi hubungan diplomatik kedua negara yang sudah tegang akibat operasi militer Israel di Gaza dan Lebanon. Dalam pidatonya, Macron mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas tindakan menabur barbarisme untuk mendukung rakyat dan militer Lebanon, mengutip CNN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga Kurnia Saputra
EditorAngga Kurnia Saputra
Follow Us

Latest in News

See More

Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Soal Pengaturan Lelang dan Fee Proyek

22 Sep 2025, 17:18 WIBNews