Presiden Azerbaijan Minta Rusia Ngaku Telah Tembak Pesawat

- Presiden Azerbaijan menuntut Rusia mengakui penembakan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang.
- Azerbaijan menyatakan ada tembakan dari darat yang merusak pesawat, sementara Rusia menyebut pesawat dialihkan karena adanya drone Ukraina.
- Pejabat AS mengatakan ada tanda-tanda sistem antipesawat Rusia menyerang jet Azerbaijan Airlines sebelum jatuh di Kazakhstan, dengan dugaan salah sasaran.
Jakarta, IDN Times - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menuntut Rusia agar mengaku bahwa mereka telah menembak pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan dan menewaskan 38 orang.
“Faktanya, pesawat sipil Azerbaijan dirusak dari luar, di atas wilayah Rusia, dekat kota Grozny dan kehilangan kendali,” kata Aliyev, dikutip dari Channel News Asia, Senin (30/12/2024).
“Kami juga tahu bahwa ada ‘sistem peperangan elektronik’ yang membuat pesawat kami hilang kendali. Pada saat yang sama, ada tembakan dari darat, ekor pesawat rusak parah,” lanjut dia.
Aliyev menyatakan, Moskow sengaja menyembunyikan penyebab kecelakaan yang sebenarnya berasal dari mereka. Azerbaijan menuntut Rusia untuk segera tanggung jawab.
1. Minta Rusia bicara

Aliyev juga menyesalkan bahwa Rusia tidak mengeluarkan pernyataan apapun terkait kecelakaan pesawat tersebut. Ia meminta agar Rusia bisa segera mengaku.
“Selama tiga hari pertama, kami tidak mendengar apa pun dari Rusia kecuali beberapa teori yang tidak masuk akal. Jelas bahwa Rusia ingin menutupi masalah tersebut,” tegas Aliyev.
2. Rusia sebut penyebab kecelakaan adalah drone Ukraina
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan bahwa spekulasi terkait pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh karena tembakan Rusia, adalah salah besar.
“Salah jika spekulasi jatuhnya pesawat Azerbaijan karena Rusia,” kata Peskov.
Sebaliknya, Rusia menyatakan, pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku ini dialihkan dari tujuan awalnya ke Grozny lantaran ada drone Ukraina di daerah tersebut.
Kepala Badan Transportasi Udara Rusia Dmitry Yadrov menegaskan, pesawat Azerbaijan ini mendarat di Republik Rusia Selatan karena ada drone Ukraina yang melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil di Kota Grozny dan Vladikavkaz.
“Itu berarti wilayah udara tersebut harus ditutup dan pesawat di sekitarnya harus segera meninggalkan wilayah udara itu. Sedangkan pilot pesawat berusaha mendarat di Grozny dua kali tapi gagal,” ucap dia.
3. Rusia diduga tembak pesawat Azerbaijan
Pejabat Amerika Serikat (AS) pun mengatakan ada kemungkinan bahwa sistem antipesawat Rusia yang telah menembak jatuh jet Azerbaijan Airlines di Kazakhstan pada 25 Desember 2024. Akibatnya, 38 penumpang tewas.
“Ada tanda-tanda menunjukkan bahwa sistem Rusia menyerang jet Azerbaijan Airlines J2-8243 sebelum jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan,” kata pejabat AS tersebut.
Ada dugaan juga jika Rusia salah sasaran dalam menembak di mana sasaran awal adalah pesawat tanpa awak Ukraina.