Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Baru Zimbabwe Janjikan Perbaikan Ekonomi dan Demokrasi

TheAustralian.com.au

Zimbabwe, IDN Times - Emmerson Mnangagwa akan segera dilantik sebagai presiden baru Zimbabwe, menyusul pengunduran diri Robert Mugabe secara dramatis pada hari Selasa (21/11/2017) setelah 37 tahun memerintah.

BBC memberitakan upacara pelantikan akan diadakan pada hari Jumat (24/11/2017) ini di National Sports Stadium, stadion berkapasitas 60 ribu orang yang terletak di Harare. Panitia upacara juga meminta warga Zimbabwe untuk datang dan menyaksikan "hari bersejarah" tersebut.

Jelang pelantikannya, Mnangagwa sempat meminta warga Zimbabwe untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

"Sementara persiapan terus dilakukan, saya meminta semua orang Zimbabwe untuk tetap sabar dan memelihara kedamaian serta menghindari dari segala bentuk pembalasan dendam. Itu bukan bagian dari budaya yang menjadi ciri khas rakyat kita," ujar politisi berumur 75 tahun tersebut seperti dikutip dari IOL.co.za.

Media massa lokal Zimbabwe mengonfirmasikan bahwa Mugabe selaku mantan presiden juga akan menghadiri upacara pelantikan presiden baru didampingi oleh sang istri, Grace Mugabe.

Mugabe mengundurkan diri dari posisi presiden pada hari Selasa (21/11/2017) lalu melalui sebuah surat yang dibacakan di parlemen saat upaya pemakzulannya sedang dibahas.

Dalam suratnya, Mugabe mengatakan bahwa pengunduran dirinya untuk mengizinkan perpindahan kekuasaan yang lancar dan damai. Ditegaskan juga bahwa keputusan ini bersifat sukarela.

Konflik politik ini berawal dari pemecatan Mnangagwa pada awal bulan November ini sebagai pemimpin partai Zanu-PF yang berkuasa. Sehingga memicu campur tangan pihak militer untuk meminta Mugabe segera berhenti.

Sempat terbang Afrika Selatan dua minggu yang lalu pasca pemecatannya dari posisi Wakil Presiden, Mnangagwa kembali ke Zimbabwe sehari setelah lengsernya Mugabe.

Mnangagwa berjanji akan menciptakan lapangan kerja untuk menurunkan jumlah pengangguran yang pada tahun ini ditaksir sebesar 90% dari seluruh warga Zimbabwe.

"Kami ingin menumbuhkan ekonomi, kita menginginkan perdamaian, kita menginginkan pekerjaan, pekerjaan, pekerjaan," tegasnya di hadapan warga kota Harare kemarin.

Indeks industri Zimbabwe sempat merosot 40% pasca intervensi militer pekan lalu. Namun banyak analis optimis Mnangagwa akan banyak melakukan perubahan guna memperbaiki sektor ekonomi.

Namun, IMF telah memperingatkan bahwa Zimbabwe harus bertindak cepat dengan membuat solusi jangka pendek dan sebelum meminta bantuan keuangan.

Pihak oposisi sendiri merespon pengangkatan presiden baru dengan mendesak Mnangagwa, yang telah menjadi bagian dari elit penguasa, untuk mengakhiri "budaya korupsi".

Pada hari Kamis (23/11/2017) kemarin, partai oposisi utama Zimbabwe MDC juga menyerukan reformasi politik menyeluruh untuk menangkap para aparat dan pejabat represif yang menyalahgunakan kekuasaan di bawah rezim Mugabe.

"Sebagai MDC, kami katakan, setelah bertahun-tahun kekeliruan partai Zanu-PF dalam memerintah, hal pertama yang perlu dirubah adalah kebiasaan kekerasan dan korupsi. Kita perlu mengubah semua itu," ujar pemimpin MDC Morgan Tsvangirai.

"Dan untuk Presiden Mnangagwa, dia harus menyadari bahwa ini bukan masalah yang mudah diselesaikan."

Tidak jelas apakah partai Zanu-PF akan memerintah sendiri jelang Pemilu yang dijadwalkan tahun depan atau akan membentuk pemerintahan koalisi selam masa transisi, dengan memasukkan partai oposisi seperti janji Mnangagwa.

Sementara itu The Guardian memberitakan bahwa Robert Mugabe bersama sang istri kini mendapat kekebalan hukum sebagai "imbalan" atas pengunduran diri dari presiden secara sukarela.

Hal ini menyulitkan upaya hukum terhadap sosok berusia 93 tahun tersebut atas berbagai macam kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa kekuasannya.

Share
Topics
Editorial Team
Achmad Hidayat Alsair
EditorAchmad Hidayat Alsair
Follow Us