Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Meksiko Tenangkan Warganya usai Trump Menang Pemilu AS

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (tengah). (x.com/@Claudiashein)
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (tengah). (x.com/@Claudiashein)

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, meyakinkan warganya untuk tidak khawatir pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan Sheinbaum dalam konferensi pers hariannya pada Rabu (6/11/2024).

"Kita adalah negara yang merdeka, independen, dan berdaulat. Akan ada hubungan yang baik dengan Amerika Serikat. Saya yakin akan hal itu," ujar Sheinbaum, dilansir The Guardian.

Sheinbaum kemudian menyampaikan ucapan selamat kepada Trump. Ia merasa yakin kedua negara akan terus bekerja sama melalui dialog dan saling menghormati kedaulatan masing-masing.

Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran akan berbagai ancaman kampanye Trump yang bisa berdampak besar pada Meksiko.

Melansir Reuters, dampak awal langsung terlihat dengan melemahnya peso Meksiko terhadap dolar AS. Mata uang ini melemah ke level terendah dalam dua tahun segera pascakemenangan Trump.

1. Trump ancam kenakan tarif 25 persen untuk semua produk Meksiko

Salah satu ancaman terbesar Trump adalah pengenaan tarif minimal 25 persen untuk semua barang dari Meksiko. Trump memperingatkan negara tersebut untuk menghentikan aliran imigran ilegal dan narkoba ke AS jika tidak ingin ini terjadi.

Ancaman ini sangat mengkhawatirkan mengingat Meksiko sangat bergantung pada perdagangan dengan AS.

"Meksiko adalah ekonomi besar yang paling rentan terkena dampak kebijakan Trump," jelas William Jackson, kepala ekonom pasar berkembang di Capital Economics, seperti dilansid The New York Times.

Data menunjukkan Meksiko mengekspor hampir 500 miliar dolar AS (sekitar Rp7.907 triliun) barang per tahun ke AS. Bahkan sekitar 80 persen total ekspor Meksiko ditujukan ke pasar Amerika. Ketidakpastian akibat ancaman tarif ini juga telah mempengaruhi minat investor asing yang memilih menunggu kejelasan aturan main ke depan.

Trump bahkan mengancam akan mengenakan tarif hingga 100 persen atau 200 persen untuk kendaraan impor dari Meksiko. Ini akan menjadi pukulan telak bagi industri otomotif Meksiko yang mengekspor kendaraan jadi senilai 90 miliar dolar AS (sekitar Rp1.423 triliun) ke AS. Angka ini setara dengan 5 persen dari PDB Meksiko.

2. Deportasi 4 juta warga Meksiko ancam remitansi

Trump juga berjanji akan melakukan program deportasi terbesar dalam sejarah AS dengan menargetkan sekitar 11 juta imigran ilegal. Sekitar 4 juta orang dari jumlah ini berasal dari Meksiko. Deportasi massal ini akan berdampak signifikan pada perekonomian Meksiko.

"Hilangnya kiriman uang dari pekerja Meksiko di AS senilai 63 miliar dolar AS (sekitar Rp996 triliun) per tahun akan sangat memukul Meksiko," papar Raul Hinojosa, Direktur Pusat Integrasi dan Pembangunan Amerika Utara UCLA.

Trump juga berencana melanjutkan pembangunan tembok perbatasan dan memperbarui program pencari suaka. Ia berencana mengharuskan pencari suaka AS menunggu proses mereka di Meksiko.

Sementara itu, Sheinbaum menyatakan pentingnya integrasi ekonomi antara AS dan Meksiko.

"Integrasi ekonomi antara kedua negara sangat penting dan saling menguntungkan. Ini adalah kekuatan bagi keduanya. Kita tidak bersaing satu sama lain, sebaliknya, kita saling melengkapi," ujar Sheinbaum, dilansir dari Barron's.  

3. Trump siapkan operasi militer untuk hancurkan kartel narkoba

Ancaman paling kontroversial Trump adalah rencana penggunaan kekuatan militer AS untuk menyerang laboratorium fentanil di wilayah Meksiko. Rencana Trump bahkan bermaksud melakukan ini tanpa persetujuan Pemerintah Meksiko. Ia juga ingin menetapkan kartel narkoba sebagai organisasi teroris.

Trump menyatakan akan memberitahu Sheinbaum tentang ancaman-ancaman ini sejak hari pertama. Namun, beberapa analis menyebut beberapa ancaman Trump hanya retorika untuk posisi tawar dalam negosiasi.

Sementara itu, pengamat memperingatkan, rencana-rencana Trump ini berisiko memberi efek bumerang. 

"Kebijakan tarif ekstrim seperti ini akan merugikan kedua negara. Tarif 25 persen untuk seluruh produk Meksiko akan memicu lonjakan inflasi di AS. Ini jelas bukan kebijakan yang masuk akal," jelas Pedro Casas, Direktur Jenderal Kamar Dagang Amerika di Meksiko.

Pemerintahan Trump dinilai akan menjadi ujian berat bagi Sheinbaum yang baru menjabat sebagai presiden sejak 1 Oktober 2024.

"Tantangan yang dihadapi sangat berat. Empat tahun ke depan akan seperti masa darurat bagi Meksiko," jelas Carlos Pérez Ricart, analis politik, di media sosial X.
 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us