Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Palestina: Siapa yang Lindungi Israel? Tentu PBB dan AS!

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memperlihatkan poster anak-anak korban pendudukan Israel pada Sidang Majelis Umum PBB, Jumat 23 September 2022. (Youtube.com/United Nations)

Jakarta, IDN Times – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat (23/9/2022). Pada kesempatan itu, ia mengkritik PBB yang condong melindungi Israel atas konflik Palestina.

"Apakah Anda tahu siapa yang melindungi Israel agar tidak dimintai pertanggungjawaban? PBB. Dan di atas PBB, yang paling kuat di PBB," katanya, merujuk pada Amerika Serikat (AS), dilansir Middle East Eye.

Ia menyentil tindakan AS yang disebutnya hanya berpura-pura menegakkan hukum internasional dan melindungi hak asasi manusia, tetapi di sisi lain memberi dukungan pada Israel.

1. Kontras dengan pidato PM Israel

PM Israel, Yair Lapid, berpidato di Sidang Majelis Umum PBB pada Kamis, 22 September 2022. (Youtube.com/United Nations)

Abbas berpidato hampir selama satu jam. Dia mengatakan, Israel telah menghancurkan solusi dua negara (two-state solution) dan PBB gagal mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina.

"(Israel) masih melalui kebijakannya saat ini, yang direncanakan dan disengaja, menghancurkan solusi dua negara. Israel tidak percaya pada perdamaian. Ia memaksakan status quo dengan kekerasan dan agresi," ungkap Abbas

Komentar Abbas sangat kontras dengan pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel yang berpidato sehari sebelumnya. Lapid justru menyatakan dukungannya atas solusi kedua negara.

2. Berharap negosiasi berlanjut

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, ketika berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat 23 September 2022. (Youtube.com/United Nations)

Kendati pernyataan Abbas bertentangan dengan PM Israel, seruan Lapid atas pembicaraan dua negara disebutnya sebagi perkembangan positif. Buktinya akan terlihat saat proses negosiasi.

“Ujian sebenarnya dari kredibilitas dan keseriusan sikap ini adalah bagi pemerintah Israel untuk segera kembali ke meja perundingan,” katanya, dikutip Reuters.

3. Solusi kedua negara terhenti

Ilustrasi serangan roket Israel di wilayah Gaza, Palestina. (twitter.com/Qasemebnolhasan)

Terlepas dari seruan lisan Lapid, solusi dua negara masih terus mandek akibat pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat.

"Kepercayaan kami dalam mencapai perdamaian berdasarkan keadilan dan hukum internasional sayangnya memudar karena kebijakan pendudukan Israel," kata Abbas.

Hampir 700 ribu orang Israel tinggal di pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Menurut Abbas pada Jumat, itu merupakan 25 persen dari populasi Tepi Barat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us