Puan Sebut Islam Berpotensi Jadi Kekuatan Baru Dunia

- Puan Maharani: Islam berpotensi menjadi kekuatan baru dunia.
- Populasi Muslim mencapai 25% dari total penduduk dunia.
- PUIC membahas isu Palestina, Minoritas Muslim, Dialog Peradaban dan Agama, Ekonomi dan Lingkungan, serta isu Hak Asasi Manusia, Perempuan dan Keluarga.
Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan, Islam berpotensi menjadi kekuatan baru dunia. Ia menyampaikan hal itu saat membuka sidang Komite Umum Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau atau konferensi Persatuan Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Puan menjelaskan, agenda PUIC akan membahas mengenai isu Palestina dan Minoritas Muslim, Dialog Peradaban dan Agama, Ekonomi dan Lingkungan, serta isu Hak Asasi Manusia, Perempuan dan Keluarga.
“Kita berkumpul untuk mendiskusikan isu-isu yang penting dan krusial bagi eksistensi umat di negara muslim maupun negara dengan penduduk mayoritas muslim,” kata dia di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
1. Muslim mendominasi 25 persen populasi global

Dia menjelaskan mengenai potensi umat muslim di dunia yang mencapai 2 miliar jiwwa. Puan mengungkapkan, jumlah penduduk muslim telah mendominasi hampir 25 persen populasi global.
“Idealnya, kita dapat menjadi elemen kekuatan baru dari tatanan dunia. Pada satu titik, Islam memiliki modal untuk menjadi kekuatan baru dunia. Kita adalah kekuatan peradaban yang menekankan persatuan umat,” katanya.
Namun, ada sejumlah tantangan baik domestik dan global saat ini membayangi negara muslim dan negara berpenduduk muslim mayoritas, dalam menampilkan perannya sebagai kelompok yang diperhitungkan di dunia.
“Di level domestik, kita masih perlu menjawab berbagai pertanyaan dari publik mengenai mampukah kita menyediakan pelayanan publik yang baik, transparan, dan akuntabel,” kata dia.
2. Negara OKI harus berkontribusi lebih baik bagi dunia

Puan mengaku bahagia melihat Delegasi Parlemen Negara-Negara OKI dapat hadir mendiskusikan topik utama konferensi kali ini, yakni “PUIC Silver Jubilee – Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience”.
“Topik ini menjadi pilihan sebagai upaya kita melihat dan membangun ke dalam, baik sebagai negara, parlemen, maupun organisasi PUIC agar dapat berkontribusi lebih baik ke umat dan publik serta dunia,” ujar Puan.
Sejak kesepakatan pembentukan pada tahun 1999 dan kemudian secara resmi beroperasi sejak tahun 2000, Puan mengatakan sudah banyak hal yang dilakukan PUIC.
“Organisasi antarparlemen negara Islam dan berpenduduk mayoritas Islam ini telah mengarungi beragam perjalanan dalam upaya memperkuat solidaritas antarparlemen dan umat,” ucapnya.
3. Indonesia pegang keketuaan PUIC 2025

Puan pun memuji keberhasilan parlemen Pantai Gading yang memegang keketuaan PUIC 2024, khususnya sang ketua, Adama Bictogo yang memegang tongkat Presidensi PUIC ke-18.
“Peran signifikan Yang Mulia Presiden PUIC ke-18 dalam memimpin PUIC setahun ke belakang dan menavigasi kepentingan organisasi dalam beragam agenda global merupakan peran berharga dalam sejarah PUIC,” tuturnya.
Saat ini, Indonesia memegang keketuaan PUIC 2025. Puan, dalam pidatonya, berjanji bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka.