Putin Bersumpah untuk Dukung Penuh Tentara yang Membela Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Sabtu (6/1/2024), bersumpah akan mendukung para tentara yang berperang demi membela kepentingan Rusia dan menginstruksikan pemerintahnya untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada mereka.
“Banyak dari pria-pria kita, orang-orang yang pemberani, heroik, pejuang Rusia, bahkan sekarang, pada hari libur ini, membela kepentingan negara kita dengan senjata di tangan,” kata Putin dalam pertemuan dengan keluarga tentara Rusia yang tewas di Ukraina pada malam Natal Ortodoks, dikutip Reuters.
Tayangan televisi pemerintah menampilkan pemimpin Rusia itu menghadiri kebaktian, yang dikenal sebagai Liturgi Ilahi, bersama sekelompok kecil keluarga tentara pada Sabtu malam di sebuah kapel di kediamannya di Novo-Ogaryovo di luar Moskow.
1. Putin berjanji untuk memberikan dukungan kepada keluarga prajurit yang gugur
Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Hampir dua tahun kemudian, perang tersebut telah beralih ke eskalasi serangan udara di wilayah masing-masing pihak.
Tidak seperti tahun lalu, Putin tahun ini tidak mengeluarkan seruan gencatan senjata di Ukraina selama hari raya Natal tersebut, yang biasa dirayakan oleh banyak umat Kristen Ortodoks pada tanggal 6 hingga 7 Januari
Putin, yang bersiap menghadapi pemilu pada Maret, memerintahkan untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada keluarga prajurit yang terbunuh.
“Saya ingin pertemuan kita menjadi sinyal yang jelas dan dapat dimengerti oleh semua kolega saya di seluruh Federasi Rusia, dan di semua tingkatan, sinyal yang jelas untuk memastikan bahwa kolega saya selalu dan di mana pun bersama Anda, saya ulangi, di tingkat kekuatan mana pun," katanya kepada para keluarga.
2. Perayaan Malam Natal ditiadakan di kota Belgorod
Dalam sambutan terpisah yang dimuat di situs Kremlin, Putin juga meminta masyarakat Rusia untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan, belas kasih, dan keadilan, serta meminta Gereja Ortodoks Rusia untuk membantu memperkuat institusi keluarga dan patriotisme.
Putin telah menggunakan Gereja Ortodoks sebagai sekutu yang kuat untuk mempromosikan visinya tentang “Dunia Rusia” berdasarkan nilai-nilai konservatif tradisional. Mencerminkan visi tersebut, Rusia tahun lalu melarang gerakan sosial LGBT internasional dengan alasan ekstremisme.
Kebaktian Natal juga diadakan di wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia. Namun perayaan serupa tidak lagi terjadi di wilayah Ukraina lainnya. Pada Juli lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani undang-undang yang mengubah hari libur Natal dari 7 Januari menjadi 25 Desember sebagai bagian dari upaya untuk meninggalkan warisan Rusia.
Di kota Belgorod, Rusia selatan, Wali Kota Valentin Demidov mengatakan bahwa layanan Malam Natal telah dibatalkan. Sedikitnya 25 orang tewas ketika Ukraina melancarkan serangan udara paling mematikan di kota tersebut pada 30 Desember.
Kota yang terletak hanya 40 km dari perbatasan dengan Ukraina ini telah menjadi sasaran serangan roket sporadis dalam seminggu terakhir, yang membayangi perayaan Tahun Baru dan Natal.
3. Ukraina sebut serangan Rusia tewaskan 11 orang dan lukai 10 lainnya di kota Pokrovsk
Ukraina pada Sabtu mengatakan, serangan rudal Rusia menewaskan 11 orang dan melukai 10 lainnya di sekitar kota Pokrovsk di Ukraina timur.
Pokrovsk, yang berpenduduk 60 ribu jiwa sebelum perang, telah dilanda pemboman mematikan pada Agustus lalu, yang menyebabkan sembilan orang tewas dan 82 luka-luka. Kota ini berjarak sekitar 50 kilometer dari garis depan pertempuran.
Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, mengungkapkan kengeriannya terhadap serangan-serangan tersebut. Menurutnya, serangan Rusia telah membuat banyak anak-anak tewas dan terluka, selain juga meninggalkan kerugian dan kehancuran berskala besar.
“Mereka hanyalah anak-anak yang terbunuh akibat perang ini,” kata Brown dalam sebuah pernyataan, dikutip ABC News.
Sementara itu, seorang pejabat senior Moskow yang bekerja di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, Rodion Miroshnik, mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki sebuah rumah sakit di Donetsk dan melukai tiga pasien.