Putin Menuduh Barat Berusaha untuk Memecah Rusia

Jakarta, IDN Times - Vladimir Putin menuduh negara0negara Barat berusaha untuk memecah belah Rusia. Putin mengatakan sekutu Barat ingin mengubah negara yang luas itu menjadi serangkaian negara kecil yang lemah.
Hal tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV negara Rossiya pada Minggu (26/2/2023). Pernyataan ini semakin meningkatkan ketegangan hubungan diplomasi antara negara-negara Barat dengan Moskow.
1. Putin mengatakan negara-negara Barat ingin membuat rakyat Rusia berbeda

Putin menuduh bahwa negara-negara Barat ingin membuat rakyat Rusia menderita. Dia menambahkan: “Bagaimana kita bisa mengabaikan kemampuan nuklir mereka dalam kondisi seperti ini?”
Presiden Rusia mengatakan dugaan plot tersebut telah berlangsung sejak runtuhnya Uni Soviet. “Mereka mencoba membentuk kembali dunia secara eksklusif dengan persyaratan mereka. Kami tidak punya pilihan selain bereaksi,” katanya, dilansir The Guardian.
Putin menjelaskan bahwa jika Washington berhasil, Rusia akan terbagi menjadi Moskow, Ural, dan wilayah lain yang berbeda. Putin juga mengklaim ada "bukti tertulis" terkait pernyataannya.
2. Putin menganggap negara-negara Barat berpartisipasi dalam perang di Ukraina

Vladimir Putin menuduh anggota The North Atlantic Treaty Organization (NATO) terlibat langsung dalam konflik Ukraina. Hal tersebut tak lepas dari aktifnya negara-negara NATO dalam memasok senjata ke negara tersebut.
Presiden Rusia itu mengatakan bahwa Barat mengirimkan senjata senilai puluhan miliar dolar ke Ukraina. Putin menganggap hal tersebut bisa dinyatakan sebagai "partisipasi" walau tak menyebut respons apa yang akan diberikan Rusia.
Putin berkata, "Ini berarti bahwa mereka mengambil bagian, meskipun secara tidak langsung, dalam kejahatan yang dilakukan oleh rezim Kiev," tambahnya, dilansir WION. Dia juga berkata, "Apa yang kita lawan? terhadap fakta bahwa dunia baru yang sedang terbentuk ini dibangun hanya untuk kepentingan satu negara saja, Amerika Serikat."
3. Situasi perang Rusia-Ukraina terkini

Saat ini, Rusia ingin fokus merebut keseluruhan wilayah Donbas, yang sebagian besar tetap berada di bawah kendali Kyiv. Pasukan sendiri Rusia diketahui telah mengepung sebagian Kota Bakhmut.
Sementara itu, militer Ukraina menolak klaim kelompok tentara bayaran Wagner Rusia bahwa mereka telah merebut Yahidne, sebuah desa di pinggiran utara Bakhmut. Ukraina mengatakan pertempuran sengit sedang terjadi di seluruh garis depan.
Strategi militer Ukraina adalah mempertahankan garis pertahanan di wilayah Donbas dan meluncurkan serangan balasan setelah lebih banyak perangkat militer dari negara-negara baratt tiba pada akhir musim semi. Alat-alat tersebut diyakini akan dibawa menuju kota selatan Melitopol dan Krimea yang diduduki Rusia.