Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Putin Sebut Lab Biologis Militer AS di Ukraina Tidak Bisa Ditoleransi

twitter.com/@RusEmbUSA

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (19/3/2022), mengkritik kegiatan militer-biologis Amerika Serikat di Ukraina. Putin menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bisa ditoleransi, tulis Xinhua

Dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel, Putin menekankan soal "perilaku yang tidak dapat diterima dari kegiatan militer-biologis Amerika Serikat di Ukraina", ujar kantor Putin, Kremlin.
  
Aktivitas semacam itu, kata Putin, menimbulkan bahaya besar bagi Rusia dan seluruh Eropa. 

1. Rusia minta Washington untuk berikan semua informasi tentang lab biologis

ilustrasi terpapar bahan kimia di laboratorium (pexels.com/ThisisEngineering)

Kementerian Luar Negeri Rusia, pada Kamis (17/3/2022), meminta Washington untuk memberikan semua informasi tentang kegiatan laboratorium biologis yang berkaitan dengan AS di Ukraina.

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland menyampaikan kesaksian di depan sidang dengar pendapat Komite Hubungan Luar Negeri Senat tentang Ukraina. Dalam sidang itu, Nuland mengakui bahwa "Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologis."  

2. AS dan Ukraina sempat membantah

Pemandangan menunjukkan jalan sepi di pusat Kiev, Ukraina, Jumat (25/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Valentyn Ogirenko.

Meski demikian AS sempat membantah bahwa mereka telah mengoperasikan laboratorium senjata biologis dan nuklir di Ukraina. Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, tuduhan itu sama sekali tidak berdasar.

"Kami mencatat klaim palsu Rusia tentang lab senjata biologis dan senjata kimia di Ukraina," kata Psaki melalui cuitannya pada 9 Maret.

Psaki, klaim tersebut digaungkan oleh Rusia untuk memperkuat dalih operasi militernya di Ukraina. Psaki juga menyebut, Rusia kerap menyebarkan propaganda dan tuduhan tak berdasar, tapi tidak pernah menawarkan bukti konkret.

Juru Bicara Presiden Ukraina juga menyangkal tuduhan itu.

3. Putin dan Bettel bahas soal upaya mengakhiri konflik di Ukraina

PM Luksemburg, Xavier Bettel pada Minggu (4/5) dirawat di rumah sakit karena infeksi COVID-19. (Twitter.com/Xavier Bettel)

Dalam pembicaraan telepon tersebut, kedua pemimpin membahas operasi militer Rusia di Ukraina dan Putin menyebut tentang serangan rudal pasukan keamanan Ukraina di sejumlah kota di Donbass.

Bettel mengatakan bahwa "kita harus mengakhiri konflik tersebut" dan "tidak ada yang akan mendapat keuntungan dari bentrokan ini, bukan Rusia, bukan pula Eropa, dan tentu saja bukan Ukraina," menurut pernyataan di laman situs resmi pemerintah Luksemburg.

Bettel mengabarkan kepada Putin tentang kontak dengan para pemimpin Ukraina dan negara-negara lain. Putin pun menguraikan penilaiannya tentang pembicaraan damai Rusia-Ukraina.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us