Ratusan Penerbangan di Prancis Tertunda dan Batal, Ada Apa?

- Ratusan penerbangan di bandara Paris-Orly dibatalkan dan ditunda akibat kerusakan sistem kontrol lalu lintas udara.
- Insiden ini menyebabkan kekacauan di terminal, dengan antrean panjang penumpang yang mencoba mencari transportasi alternatif.
- Gangguan tidak hanya memengaruhi penerbangan domestik di Prancis, tetapi juga penerbangan ke Eropa dan Afrika Utara.
Jakarta, IDN Times – Ratusan penerbangan di bandara Paris-Orly dibatalkan dan ditunda akibat kerusakan sistem kontrol lalu lintas udara yang terjadi pada Minggu (18/5/2025). Gangguan ini berdampak pada ribuan penumpang dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga Senin.
“Situasinya membaik tetapi masih memerlukan pengaturan lalu lintas,” kata Otoritas Penerbangan Prancis (DGAC), dilansir dari The Business Times.
Menara kontrol lalu lintas udara di bandara terbesar kedua di Paris itu mengalami malfungsi, yang kemudian dianggap sebagai kerusakan radar oleh seorang sumber bandara. Akibatnya, sekitar 130 penerbangan masuk dan keluar dari Orly dibatalkan hanya dalam sehari.
1. Ribuan penumpang terjebak, antrean mengular

Insiden ini menyebabkan kekacauan di terminal, dengan antrean panjang penumpang yang mencoba mencari transportasi alternatif. Beberapa dari mereka bahkan sudah berada di dalam pesawat saat pengumuman pembatalan disampaikan.
“Kami sudah berada di dalam pesawat, sudah duduk dan terikat sabuk pengaman, siap berangkat, ketika mereka menyuruh kami turun dan mengambil tas kami, lalu memulai cobaan berat itu,” ujar Azgal Abichou, seorang pemilik bisnis, dilansir dari Channel News Asia.
Penumpang lain, Romane Penault, turut mengaku kesulitan akibat penundaan penerbangan tersebut.
“Satu-satunya pilihan adalah penerbangan seharga 300 euro, dan hanya ada satu kursi tersisa, tetapi ada dua dari kami dan kami bahkan tidak yakin apakah pesawat akan lepas landas. Jadi untuk saat ini, kami akan pulang,” kata mahasiswa berusia 22 tahun itu.
2. Rute Eropa dan Afrika Utara terdampak

Gangguan tidak hanya memengaruhi penerbangan domestik di Prancis, tetapi juga penerbangan ke Eropa dan Afrika Utara. Salah satu penumpang, Agnes Zilouri (46 tahun), mengaku harus bersusah payah mencari tempat duduk untuk ibu dan anaknya.
“Penerbangannya dibatalkan. Untungnya saya bersama ibu saya,” kata Zilouri, yang semestinya terbang ke Oujda, Maroko, untuk menghadiri pemakaman.
3. Jadwal Senin ikut dipangkas, situasi belum normal

DGAC mengatakan hingga Minggu malam masalah belum teratasi sepenuhnya. Mereka meminta maskapai mengurangi jadwal penerbangan sebesar 15 persen pada Senin.
Bandara Paris-Orly melayani sekitar 33 juta penumpang tahun lalu. Jumalh itu merupakan setengah dari jumlah penumpang yang dilayani bandara utama Paris, Charles de Gaulle.
Hingga kini belum ada kepastian kapan sistem kontrol akan pulih sepenuhnya.