Ratusan Ribu Warga Israel Demo Tolak Rencana Netanyahu Kuasai Gaza

- Mayoritas publik Israel ingin perang diakhiriJajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Israel mendukung diakhirinya perang segera untuk mengamankan pembebasan 50 sandera yang ditawan oleh militan di Gaza.
- Ratusan ribu orang terlibat dalam demoLebih dari 100.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di Tel Aviv, menuntut pemerintah mencapai gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.
- Rencana Netanyahu dianggap mengerikanMenteri sayap kanan mengkritik rencana Netanyahu dan menyerukan aneksasi sebagian besar wilayah Gaza, sementara guru SMA menyebut memperluas perang sebagai "tindakan yang mengerikan."
Jakarta, IDN Times - Lebih dari 100.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di Tel Aviv untuk menentang rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan meningkatkan eskalasi perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. Mereka menuntut agar perang segera diakhiri dan para sandera dibebaskan.
Sebelumnya, kantor perdana menteri mengatakan kabinet keamanan, yang terdiri dari sekelompok kecil menteri senior, telah memutuskan untuk merebut Kota Gaza. Netanyahu ingin memperluas operasi militer di wilayah Palestina yang hancur meskipun ada penolakan publik yang meluas dan peringatan dari militer bahwa langkah tersebut dapat membahayakan para sandera.
"Ini bukan sekadar keputusan militer. Ini bisa menjadi hukuman mati bagi orang-orang yang paling kita cintai," ujar Lishay Miran Lavi, istri sandera Omri Miran, dalam demonstrasi tersebut, dikutip dari Asia One, Selasa (12/8/2025).
Ia memohon kepada Presiden AS Donald Trump untuk turun tangan dan segera mengakhiri perang.
1. Mayoritas publik Israel ingin perang diakhiri

Jajak pendapat publik menunjukkan mayoritas warga Israel mendukung diakhirinya perang segera untuk mengamankan pembebasan 50 sandera yang tersisa yang ditawan oleh militan di Gaza. Para pejabat Israel yakin sekitar 20 sandera masih hidup.
Pemerintah Israel telah menghadapi kritik tajam di dalam dan luar negeri, termasuk dari beberapa sekutu terdekatnya di Eropa, atas pengumuman bahwa militer akan memperluas perang. Kabinet keamanan juga telajh memberikan persetujuannya untuk menguasai Gaza.
Sebagian besar sandera yang telah dibebaskan sejauh ini muncul sebagai hasil negosiasi diplomatik. Perundingan menuju gencatan senjata yang seharusnya dapat membebaskan lebih banyak sandera gagal pada Juli.
"Mereka (pemerintah) fanatik. Mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan negara," kata Rami Dar, pensiunan berusia 69 tahun.
Dar datang dari pinggiran kota terdekat di luar Tel Aviv, menggemakan seruan agar Trump memaksakan kesepakatan bagi para sandera.
2. Ratusan ribu orang terlibat dalam demo
Tel Aviv telah menyaksikan demonstrasi yang sering mendesak pemerintah untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan dengan Hamas, yang memicu perang dengan serangan mereka pada Oktober 2023. Demonstrasi Sabtu lalu menarik lebih dari 100.000 pengunjuk rasa, menurut penyelenggara.
"Sejujurnya, saya bukan ahli atau semacamnya, tetapi saya merasa setelah dua tahun pertempuran, tidak ada keberhasilan," kata Yana, 45 tahun, yang menghadiri demonstrasi tersebut bersama suami dan dua anaknya.
"Saya bertanya-tanya apakah tambahan nyawa bagi kedua belah pihak, bukan hanya warga Israel tetapi juga warga Gaza, akan membuat perbedaan," imbuh dia.
Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga Israel, tewas dan 251 orang dibawa ke Gaza selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Lebih dari 400 tentara Israel telah tewas di Gaza sejak saat itu.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel dan membawa plakat bergambar para sandera. Yang lain memegang plakat yang menunjukkan kemarahan kepada pemerintah atau mendesak Trump untuk mengambil tindakan guna menghentikan Netanyahu melanjutkan rencana eskalasi perang. Sejumlah kecil pengunjuk rasa memegang gambar anak-anak Gaza yang dibunuh oleh militer.
Militer Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina dalam perang tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang pada hari Sabtu menyatakan bahwa setidaknya 39 orang telah tewas dalam sehari terakhir.
Beberapa sekutu koalisi sayap kanan Perdana Menteri telah mendorong pengambilalihan total Gaza. Militer telah memperingatkan bahwa hal ini dapat membahayakan nyawa para sandera di Gaza.
3. Rencana Netanyahu dianggap mengerikan

Menteri sayap kanan Bezalel Smotrich, seorang pendukung kelanjutan perang, mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Netanyahu dan menyerukan aneksasi sebagian besar wilayah Gaza.
Netanyahu mengatakan kepada Fox News dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Kamis bahwa militer bermaksud untuk menguasai seluruh Gaza, tetapi Israel tidak ingin mempertahankan wilayah tersebut.
Pengumuman dari kantor Perdana Menteri pada Jumat pagi menyatakan bahwa militer akan merebut Kota Gaza, tetapi tidak secara eksplisit mengatakan apakah pasukan Israel akan merebut seluruh wilayah tersebut.
Tal, seorang guru SMA berusia 55 tahun, mengatakan dalam demonstrasi di Tel Aviv bahwa memperluas perang adalah "tindakan yang mengerikan," memperingatkan bahwa hal itu akan mengakibatkan kematian tentara dan sandera, serta bersikeras bahwa perang harus diakhiri dengan penarikan militer.
"Kami tidak punya apa-apa untuk dilakukan di sana. Itu bukan urusan kami,” ujarnya.