Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Tambah KJRI di Chengdu, Diplomasi Indonesia–China Makin Erat

IMG-20250917-WA0081.jpg
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Yvonne Mewengkang.(IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Chengdu jadi lokasi baru KJRI tambahan di China
  • Penguatan diplomasi lewat koordinasi lintas sektor
  • Seluruh koordinasi tetap dibawah Duta Besar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto baru saja melantik Wakil Duta Besar (Wadubes) RI untuk Republik Rakyat China (RRC). Pelantikan wakil duta besar oleh Presiden merupakan hal yang tidak biasa, karena sebelumnya wakil duta besar dilantik oleh menteri luar negeri.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Yvonne Mewengkang mengatakan, pelantikan tersebut sebagai langkah untuk memperkuat efektivitas kerja diplomatik dan memperluas jangkauan perwakilan Indonesia di negara tersebut. Yvonne menjelaskan, kebijakan ini diambil untuk menjawab kebutuhan pengelolaan hubungan bilateral yang semakin kompleks dan dinamis antara Indonesia dan China.

“Kemarin Pak Menlu juga telah menyampaikan bahwa adanya pejabat khusus setingkat Wakil Dubes kita di RRC bertujuan untuk memperkuat kerja perwakilan kita,” ujar Yvonne saat ditemui di Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (9/10/2025).

Ia menuturkan, beban kerja perwakilan Indonesia di China sangat besar karena luasnya wilayah dan tingginya intensitas hubungan kedua negara.

“Mengingat beban kerja yang cukup berat di China, negaranya besar, luas, dan kita punya dinamika kerja sama yang kompleks dengan Indonesia. Frekuensi, intensitas, engagement-nya juga sangat tinggi mulai dari kepala negara, dialog politik, pertahanan, hingga forum 2 plus 2 dan lain sebagainya,” jelas Yvonne.

1. Chengdu jadi lokasi baru KJRI tambahan di China

IMG_1357.jpeg
Jubir I Kemlu RI Yvonne Mewengkang. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Dalam kesempatan itu, Yvonne mengungkapkan Indonesia akan membuka satu Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) baru di Chengdu, China.

Rencana pembukaan KJRI baru ini sebelumnya juga telah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono.

“Perwakilan Indonesia di RRC kita ketahui bersama saat ini telah ada KBRI dan tiga KJRI, dan rencana pembukaan satu KJRI kita di Chengdu,” kata Yvonne di Gedung Pancasila.

Pembukaan KJRI baru di Chengdu bertujuan memperkuat kerja diplomasi Indonesia di China, terutama di wilayah barat daya yang memiliki potensi ekonomi besar dan hubungan dagang yang terus berkembang.

Menurut Yvonne, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kehadiran dan pengaruh diplomatik Indonesia di China.

“Ini langkah penunjukan yang merupakan upaya penguatan kehadiran perwakilan Indonesia di RRC,” ujarnya.

2. Penguatan diplomasi lewat koordinasi lintas sektor

Presiden Prabowo dan PM Li Qiang saksikan penandatanganan MoU Indonesia-China di Istana Merdeka, Jakarta (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Presiden Prabowo dan PM Li Qiang saksikan penandatanganan MoU Indonesia-China di Istana Merdeka, Jakarta (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Penempatan pejabat setingkat wakil duta besar di China juga diharapkan membantu mempercepat koordinasi lintas sektor. Ini juga dapat memastikan pengelolaan hubungan kerja sama Indonesia–China berjalan lebih strategis dan terarah.

“Oleh karenanya, kita perlu penanganan hubungan kerja samanya lebih strategis, lebih cepat, dan terkoordinasi lintas sektor,” kata Yvonne.

Ia menambahkan, langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat efektivitas diplomasi Indonesia di negara dengan tingkat interaksi yang tinggi seperti China. Hubungan bilateral kedua negara kini mencakup berbagai bidang strategis, mulai dari ekonomi dan perdagangan, pertahanan, hingga kerja sama teknologi dan pendidikan.

“Tentu kita perlu penanganan hubungan kerja samanya lebih strategis, lebih cepat, dan berkoordinasi lintas sektor,” imbuh dia.

3. Seluruh koordinasi tetap di bawah Duta Besar

Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun. (dok. KJRI Guangzhou)
Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun. (dok. KJRI Guangzhou)

Meski ada penempatan pejabat baru, Yvonne menegaskan, seluruh koordinasi dan tanggung jawab hubungan bilateral Indonesia–China tetap berada di bawah kewenangan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk RRC. Saat ini, posisi tersebut dipegang oleh Djauhari Oratmangun.

Pejabat wakil dubes akan berperan sebagai pendukung dalam pelaksanaan tugas diplomatik harian. “Penempatannya ini komitmen pemerintah RI untuk meningkatkan efektivitas dan daya jangkau diplomasi Indonesia di China,” tegas Yvonne.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat hubungan dengan salah satu mitra strategis utama Indonesia di Asia tersebut. Terlebih dengan meningkatnya intensitas hubungan politik, ekonomi, dan sosial antara kedua negara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Halte Bernilai Ratusan Juta di Bekasi yang Rusak Akhirnya Diperbaiki

17 Okt 2025, 23:32 WIBNews