Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rumor Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel, Ini Kata Kemlu

ilustrasi bendera Israel (unsplash.com/levimeirclancy)

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Israel dilaporkan berencana mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023, menurut tiga sumber yang terlibat dalam negosiasi tersebut.

Dilansir dari Jewish Insider, Kamis (29/2/2024), Menteri Luar Negeri Israel kala itu, Eli Cohen dan Pemerintah Indonesia dikabarkan menyetujui rancangan akhir perjanjian untuk sama-sama mendirikan kantor perdagangan. Hal itu dilakukan sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh.

“Indonesia berencana membuka kantor perdagangan di Ramallah pada waktu yang bersamaan,” kata sumber tersebut.

Dalam negosiasi ini, dikabarkan hadir pula dari Indonesia yakni Andi Widjajanto. Negosiasi dilakukan pada September 2023 di Yerusalem.

1. Tanggapan Kemlu soal kabar ini

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal (kanan). (IDN Times/Sonya Michaella)

Menanggapinya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengaku tidak pernah mendengar informasi tersebut.

“Kemlu RI tidak mengetahui sama sekali mengenai pertemuan tersebut. Jadi kalau teman-teman mau meminta konfirmasi, silakan ditanyakan ke pihak terkait,” kata Iqbal, dalam keterangannya, Kamis.

2. Media Israel sebut Prabowo Subianto dukung normalisasi hubungan Indonesia-Israel

Gibran unggah foto berpelukan dengan Prabowo di Kertanegara (instagram.com/gibran_rakabuming)

Sementara itu, Jewish Insider juga menyebutkan, Calon Presiden, Prabowo Subianto yang dalam real count KPU saat ini memenangkan suara Pemilu 2024 telah lama mendukung normalisasi hubungan Indonesia dan Israel.

“Prabowo (menjabat sebagai Menteri Pertahanan) pernah bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Israel saat itu, Eyal Hulata. Negosiasi berlangsung beberapa bulan sebelum pemilu dan pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo berencana menyelesaikan negosiasi tersebut sebelum meninggalkan jabatannya,” sebut Jewish Insider.

3. Indonesia berniat hapus Israel dari daftar hitam visa

Aksi protes warga AS di San Fransisco terhadap Israel dan AS dalam konflik Palestina pada 2021. (unsplash.com/Patrick Perkins)

Dalam pertemuan antara Prabowo dan Hulata tersebut, Jewish Insider menuliskan bahwa penghapusan Israel dari daftar hitam visa Indonesia. Pasalnya, warga Israel kesulitan untuk mengunjungi Indonesia jika tidak memiliki paspor lain.

“Warga Israel banyak yang melakukan bisnis di Indonesia, seperti teknologi pertanian. Lalu ada warga Yahudi Amerika yang bekerja di Jakarta,” lanjut laporan tersebut.

Sumber diplomatik Israel bahkan mengaku yakin bahwa Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Hal itu melihat keberhasilan normalisasi Uni Emirat Arab dengan Israel serta kenyataan bahwa ada umat Kristen yang cukup besar di Indonesia yang dinilainya pro-Israel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us