Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia, China, dan Iran Dituduh Intervensi Pemilu AS

Donald Trump. (truthsocial.com/@realDonaldTrump)

Jakarta, IDN Times – Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia, China, dan Iran telah merekrut warga AS untuk menyebarkan propaganda yang mempromosikan kepentingan mereka menjelang pemilihan presiden.

Beberapa warga negara AS secara sadar telah membantu pemerintah asing menyemai, mempromosikan, dan menambah kredibilitas pada narasi yang melayani kepentingan aktor asing. Warga negara lain di AS juga telah ditipu untuk membantu aktor asing, kata Kantor Direktur Intelijen Nasional AS.

Meskipun pejabat intelijen, yang memberi pengarahan dengan syarat anonim pada 29 Juli, tidak menyebut nama-nama kandidat presiden AS, komentar mereka memperjelas bahwa mereka yakin Rusia berusaha membantu calon dari Partai Republik Donald Trump, sementara Iran berusaha merusak pencalonannya.

1. Tuduhan kepada Rusia

Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)

Operator Rusia disebut telah melakukan upaya membangun dan menggunakan jaringan tokoh AS dan Barat, untuk menyebarluaskan narasi yang bersahabat dengan Rusia, menurut laporan tersebut.

“Para aktor ini berusaha mendukung calon presiden selain memengaruhi hasil pemilihan kongres, merusak kepercayaan publik terhadap proses pemilihan, dan memperburuk perpecahan sosial politik,” kata kantor intelijen tersebut, dikutip dari Bloomberg.

Badan intelijen AS menemukan bahwa Rusia berusaha mendukung Trump pada tahun 2016 dan 2020.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyangkal bahwa tuduhan AS sangatlah tidak masuk akal.

“Kami benar-benar menolaknya,” katanya.

2. Tuduhan kepada Iran

Ilustrasi bendera Iran (unsplash.com)

Mengenai Iran, seorang pejabat AS mengatakan Iran ingin memengaruhi pemilihan seperti yang dilakukannya pada 2020, setelah Trump membatalkan kesepakatan nuklir internasional dengan Teheran dan menjatuhkan sanksi berat terhadap Republik Islam tersebut.

“Iran tidak terlibat dalam tujuan atau aktivitas apa pun yang dimaksudkan untuk memengaruhi pemilihan AS. Sebagian besar tuduhan tersebut dicirikan oleh operasi psikologis yang dirancang untuk secara artifisial meningkatkan kampanye pemilihan,” kata seorang perwakilan Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

3. Tuduhan kepada China

bendera China. (unsplash.com/Dominic Kurniawan Suryaputra)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan bahwa negaranya tidak pernah dan tidak akan pernah ikut campur dalam pemilihan presiden AS.

"Pihak AS tidak boleh menyebarkan disinformasi untuk menjelekkan China dan tidak boleh menjadikan China sebagai masalah dalam pemilihan umum AS," ungkap dia.

Menurut para pejabat AS, upaya pembunuhan mantan presiden Trump dan keputusan Presiden Joe Biden untuk menarik pencalonannya telah menjadi bahan bakar narasi pengaruh yang berusaha merusak proses pemilihan umum.

Mereka menolak berkomentar ketika ditanya apakah ada orang yang terkait dengan kampanye presiden AS atau anggota parlemen AS yang secara sadar membantu Rusia melakukan operasi pengaruh, dilansir dari The Straits Times

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andi IR
EditorAndi IR
Follow Us