Rusia: Jika Ingin Damai, Barat Harus Setop Kirim Senjata ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, meminta Amerika Serikat (AS) dan Eropa menyetop pengiriman senjata ke Ukraina selama gencatan senjata yang diyakini oleh Moskow akan segera tercapai.
"Jika tidak, itu akan menguntungkan Ukraina. Ukraina akan melanjutkan mobilisasi totalnya, membawa pasukan baru ke garis depan. Ukraina akan menggunakan periode ini untuk melatih personel militer baru dan memberi waktu istirahat kepada personel yang sudah ada. Jadi mengapa kami harus memberikan keuntungan seperti itu kepada Ukraina?” kata dia kepada ABC News.
1. Alasan Rusia ingin Barat setop kirim senjata

Peskov menyatakan kembali kekhawatiran Rusia yang telah diungkapkan Presiden Vladimir Putin sejak 13 Maret dan disampaikan melalui panggilan telepon dengan Presiden Donald Trump pada 18 Maret.
"Gencatan senjata didukung oleh Putin, tetapi ia mengajukan beberapa pertanyaan. Ia mengatakan bahwa saat ini, kami memiliki dinamika tertentu di garis depan, pasukan Rusia terus maju, dan maju dengan cukup meyakinkan. Jadi, jika kami berbicara tentang gencatan senjata, apa yang akan kita lakukan dengan pengiriman senjata yang datang setiap hari dari AS dan negara Eropa?"
2. Trump minta Putin-Zelenskyy segera hentikan perang

Trump sempat mengatakan pada Jumat (9/5/2025) bahwa ia ingin Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakhiri perang segera.
Trump, yang akan berangkat pada Senin (12/5/2025) untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, ditanya apa pesannya kepada Putin setelah peringatan dari kedutaan besar AS di Kiev tentang serangan udara yang "berpotensi signifikan" dalam beberapa hari mendatang.
"Saya punya pesan untuk kedua belah pihak: Akhiri perang ini. Akhiri perang bodoh ini. Itulah pesan saya untuk mereka berdua,” kata Trump, dikutip dari CNA.
3. Ukraina sebut gencatan senjata sebagai langkah awal menuju perdamaian

Gedung Putih mengatakan Trump melakukan panggilan telepon yang "sangat baik dan produktif" dengan Zelenskyy pada Kamis. Trump menyampaikan harapannya bahwa Ukraina dan Rusia akan menyetujui gencatan senjata selama 30 hari minggu depan.
Di Kiev, kepala staf Zelenskiy, Andriy Yermak, mengatakan bahwa ia berbicara melalui telepon pada Jumat dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan pejabat lainnya tentang gencatan senjata yang diusulkan sebagai bagian dari langkah-langkah menuju perjanjian damai.
"Fokus utama adalah pertanyaan tentang gencatan senjata dan prospek penyelesaian damai," tulis Yermak di Telegram, seraya menambahkan bahwa utusan AS Steve Witkoff dan Keith Kellogg juga telah ikut serta. Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov juga hadir.