Rusia Klaim Berhasil Duduki Dua Desa di Ukraina Timur

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya menguasai dua desa di Andriivka, Luhansk timur dan Pishchane, Kharkiv. Rusia, pada Minggu (21/7/2024), mengatakan tentaranya juga berhasil menduduki garis dan posisi yang lebih menguntungkan.
Andriivka merupakan desa terakhir di Luhansk yang masih dikuasai Kiev. Sedangkan Pishchane telah jadi target Rusia karena pendudukan wilayah itu dapat membuka jalan mencapai sungai Oskil yang terletak sekitar 10 kilometer.
1. Rusia klaim kalahkan beberapa kelompok tempur tentara Ukraina

Dalam beberapa pekan terakhir, Moskow mengklaim telah menguasai sejumlah desa dan permukiman di Ukraina timur. Banyak di antaranya telah hancur atau hanya terdiri beberapa bangunan yang terbengkelai.
Dilansir Tass, dua desa terbaru yang direbut Rusia berjarak kurang dari 20 kilometer satu sama lain di garis depan pertempuran.
"Unit Kelompok Pasukan Timur Rusia meningkatkan posisi taktis mereka dan mengalahkan personel dan peralatan dari brigade infanteri bermotor ke-72, ke-58 dari Angkatan Bersenjata Ukraina, brigade pertahanan teritorial ke-120, brigade Garda Nasional ke-17 dan ke-21 di pemukiman Oktyabr, Vodyanoye, Novoselka, Prechistovka, Razdolnoye, dan Stepnoye di Republik Rakyat Donetsk," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
2. Zelenskyy sambut kedatangan sistem pertahanan Patriot
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu malam memberikan pidato terkait sistem pertahanan udara Patriot dari Jerman yang sudah tiba.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Jerman dan Amerika Serikat (AS) atas langkah ini. Kami akan bisa berbuat lebih banyak di angkasa," katanya, dikutip AFP.
Jerman dan Rumania telah mengumumkan akan mengirim dua Patriot dan Belanda mengatakan, mereka sedang berupaya untuk menyatukannya. Di sisi lain, Italia juga menyediakan sistem rudal terpisah.
Selama berbulan-bulan, Zelenskyy telah meminta bantuan sistem pertahanan udara untuk melindungi kota-kota di Ukraina dari gempuran bom pasukan Rusia.
3. Rusia halau bomber strategis AS di Arktik

Sebaliknya, Rusia mengatakan pihaknya mengerahkan jet tempur MiG-29 dan MiG-31 untuk menghalau pesawat bomber strategis B-52H milik AS. Pesawat itu melintasi perbatasan Rusia di atas Laut Barents.
"Saat jet tempur Rusia mendekat, pembom strategis AS menyesuaikan jalur penerbangan mereka dan kemudian berbalik dari perbatasan negara Federasi Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Al Jazeera.
Moskow telah melaporkan insiden serupa sebelumnya, ketika pesawat-pesawatnya terlibat ketegangan dengan pesawat militer dari negara anggota NATO yang terbang dekat perbatasannya.
Pada Maret 2023, jet tempur Su-27 Kremlin merusak drone MQ-9 Reaper AS yang menyebabkannya jatuh ke Laut Hitam. Sementara pada Juni, Rusia menuduh AS menggunakan drone pengintai di perairan netral di Laut Hitam untuk membantu Kiev menyerang Krimea.