Rusia Menuju Kiev, Presiden Ukraina: Kami Tak akan Meletakkan Senjata

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam sebuah video baru-baru ini berjanji untuk tetap berperang ketika tentara Rusia menyerbu ibu kota, Kiev.
“Kami tidak akan meletakkan senjata apapun. Kami akan membela negara kami, karena senjata kami adalah kebenaran kami," kata Zelenskyy, dalam video yang direkam di depan kantornya pada Sabtu (26/2/2022), dikutip dari Al Jazeera.
Dia juga mendesak warga agar tidak percaya pada hoaks terkait menyerahnya tentara Ukraina.
“Banyak informasi palsu telah muncul di internet yang mengatakan bahwa saya diduga meminta tentara kami untuk meletakkan senjatanya dan evakuasi sedang berlangsung,” kata Zelenskyy.
“Yang benar adalah bahwa ini tanah kami, negara kami, anak-anak kami dan kami akan melindungi semua ini. Ini yang ingin aku katakan padamu. Kemuliaan bagi Ukraina!” tambah dia.
1. Pertempuran berlangsung di Kiev

Pada Sabtu pagi, pertempuran meletus di jalanan kiev. Pasukan Rusia terus berusaha untuk maju menuju pusat kota, dan pejabat Ukraina meminta warga untuk berlindung.
Belum diketahui seberapa jauh Rusia telah maju, namun dilaporkan bahwa Ukraina berhasil memukul mundur serangan itu. Pertempuran masih terus terjadi di ibu kota.
Al Jazeera mengungkap bahwa serangan pasukan-pasukan kecil itu kemungkinan untuk menguji seberapa kuat pertahanan Ukraina dan untuk membuka jalan bagi pasukan utama.
2. Zelenskyy menolak untuk dievakuasi

Ketika konflik semakin mendekati pusat ibu kota, Zelenskyy justru menolak tawaran evakuasi dari Amerika Serikat (AS). Dia bersikeras untuk tetap tinggal di Kiev.
Sebelumnya, AS telah berusaha membujuk Zelenskyy agar mau meninggalkan Kiev. Mereka telah membahas lokasi yang dapat mengamankan sang presiden, di mana dia bisa memerintah negaranya dari jarak jauh.
“Kami semua di sini, tentara kami di sini, kami membela kemerdekaan kami,” kata Zelenskyy pada Jumat, yang menegaskan bahwa dia tidak akan meninggalkan kota.
3. Korban tewas sekarang meningkat menjadi 198 orang

Saat ini, korban tewas terus bertambah. Sedikitnya 198 warga Ukraina termasuk tiga anak-anak tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai, kata kepala Kementerian Kesehatan Ukraina pada Sabtu, dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan, 1.115 orang terluka, di mana 33 di antaranya adalah anak-anak. Belum jelas apakah dia hanya mengacu pada korban sipil.