Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Pertimbangkan Cara Balas Barat yang Kirim Rudal ke Ukraina

Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mengkaji strategi untuk merespons jika Barat membantu Ukraina melancarkan serangan jarak jauh. Ukraina telah menerima rudal jarak jauh dari Barat, tapi belum pernah digunakan.

Perang kedua negara itu telah berlangsung sejak Februari 2022. Dalam perang ini, Ukraina mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

1. Masih terlalu dini untuk Rusia memiliki tanggapan tepat

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Putin menilai, masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bagaimana negara akan bereaksi terhadap langkah seperti itu. Dia menyampaikan Moskow harus menanggapinya sebagaimana mestinya dan berbagai pilihan sedang dikaji.

"(Kementerian Pertahanan Rusia) sedang memikirkan cara untuk menanggapi kemungkinan serangan jarak jauh di wilayah Rusia, mereka akan menawarkan berbagai tanggapan," kata Putin, dikutip dari Reuters.

Putin menggambarkan perang ini sebagai pertempuran antara Rusia dan Barat. Dia menganggap Barat mengabaikan kepentingan Rusia setelah Uni Soviet runtuh pada 1991.

Pasukan Ukraina sudah menyerang wilayah Rusia secara berkala dengan pesawat tak berawak jarak jauh.

Pasukan Rusia telah menguasai kota pertambangan batu bara Selydove di wilayah Donetsk, Ukraina, hanya seminggu setelah pertama kali menyerbu kota itu, menurut para blogger perang yang mendukung Rusia.

2. Ukraina butuh dukungan untuk serangan jarak jauh

Bendera Ukraina. (Unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Militer Ukraina telah menerima rudal jarak jauh seperti ATACMS dari AS, Storm Shadow dari Inggris, atau SCALP/T dari Prancis. Namun, Kiev tidak diizinkan menggunakannya untuk menyerang Rusia, dilansir dari The Kyiv Independent.

Pemimpin Kremlin itu menyampaikan, Ukraina akan mampu melancarkan serangan dengan senjata itu, dengan keterlibatan langsung personel militer NATO. Mereka juga perlu menggunakan data satelit Barat untuk menargetkan serangan.

Ukraina telah meminta sekutu-sekutunya untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata yang disediakan Barat, langkah yang juga telah dimasukkan dalam rencana kemenangan lima langkah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

3. Putin telah mengubah doktrin nuklir

AS belum mengatakan secara terbuka apakah akan mengizinkan Ukraina menyerang Rusia, tapi beberapa pejabatnya sangat skeptis tindakan tersebut dapat membuat perbedaan signifikan dalam perang. Bulan lalu, ada rumor Washington dan London sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan senjata.

Saat itu, Putin mengatakan tindakan tersebut tidak akan berarti apa-apa selain keterlibatan langsung negara-negara NATO dalam perang dan mengancam akan memberikan tanggapan.

Hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden AS, Putin telah mengubah doktrin nuklir dalam apa yang dikatakan Kremlin sebagai upaya untuk memberi sinyal keprihatinan Rusia atas diskusi Barat tentang serangan rudal dari Ukraina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us