Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Salah Sunat, Dokter Ini Malah Potong Habis Kemaluan Pasiennya

Getty Images via Independent.co.uk

Seorang dokter di Jenewa, Swiss terpaksa herus berurusan dengan pihak yang berwajib. Dia  diduga memotong keseluruhan alat vital bocah laki-laki saat khitan (sunat). Dia dituntut melakukan kelalaian yang menyebabkan bahaya tubuh yang serius.

Default Image IDN

Dikutip Independent.co.uk, (31/3), Jaksa Penuntut Umum asal Swiss, Judith Levy Owczarczak menuduh sang dokter sempat berupaya untuk menutupi insiden tersebut.

Usai dia melakukan kesalahan dalam pemotongan alat vital, dia bukannya mengirim bocah empat tahun tersebut ke rumah sakit. Dia malah menghabiskan sekitar empat jam untuk “mengakali” supaya tindakan kesalahannya ini tidak sampai ketahuan.

Pembelaan dari pihak dokter.

Default Image IDN

Pihak dokter pun tidak tinggal diam menanggapi tuntutan tersebut. Melalui pengacaranya, Charles Joye, dia mengklaim sebagai dokter yang berpengalaman selama 50 tahun dan telah melakukan lebih dari 2.500 kali praktek sunat sebelumnya.

Selain itu, dia juga mengaku telah memberitahu keluarga sang bocah untuk segera membawa anak tersebut ke Rumah Sakit Universitas Geneva.

Dokter tersebut juga menyalahkan keluarga bocah tersebut saat insiden terjadi. Pasalnya, si orang tua melakukan tindakan cukup mengganggu, yaitu mengambil gambar dari prosedur sunatan sang anak tersebut.

Akibatnya, sang dokter menjadi tidak fokus dan mengiris alat vital anak tersebut. Dia pun mencoba menangani hal ini sendiri dengan mencoba memasang kembali kemaluan yang terlanjur terpotong. Sayangnya, cara ini tidak membuahkan hasil.

Si anak telah menjalani empat kali operasi untuk mengembalikan alat vitalnya.

Default Image IDN

Menurut pengacara si dokter, keluarga yang mengambil foto tersebut melakukan “tindakan tidak terduga”. Jadi menurutnya, itu bukan kesalahan dokter.

Untungnya, alat vital anak tersebut kini telah disambungkan kembali. Namun, dia harus menjalani setidaknya empat kali operasi dan menghabiskan waktu sebulan di rumah sakit. Orang tua bocah ini mengeluhkan bentuk kemaluan anaknya yang kurang memuaskan akibat insiden ini. Menurut mereka, insiden tersebut membuat  bentuknya menjadi sedikit penyok.

Bahkan sang anak harus menjalani operasi lanjutan lagi ketika usianya mencapai 18 tahun untuk mengecek apakah kondisi alat vitalnya sudah benar-benar pulih atau belum.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us