Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sekjen PBB: Pemblokiran Bantuan untuk Gaza Adalah Kebiadaban Moral

bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)
bendera Palestina (unsplash.com/Ömer Yıldız)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa antrean panjang truk bantuan yang ditahan di sisi perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza, di mana orang-orang menghadapi kelaparan, merupakan kebiadaban moral.

“Di sini, dari persimpangan ini, kita melihat betapa patah hati dan tidak berperasaannya dari semua ini. Antrean panjang truk bantuan dihadang di satu sisi gerbang, dan bayangan panjang kelaparan di sisi lain,” katanya saat berkunjung ke penyeberangan Rafah pada Sabtu (23/3/2024).

“Ini lebih dari sekedar tragis. Ini adalah sebuah kebiadaban moral. Serangan lebih lanjut akan memperburuk keadaan – lebih buruk lagi bagi warga sipil Palestina, lebih buruk lagi bagi para sandera, dan lebih buruk lagi bagi semua orang di wilayah tersebut.”

1. Guterres desak Israel berikan akses tanpa batas terhadap penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza

Dilansir Reuters, kunjungan Guterres ini terjadi ketika Israel menghadapi tekanan global untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, yang telah hancur akibat perang selama lebih dari lima bulan. Beberapa LSM dan organisasi hak asasi manusia menuding Israel sengaja memblokir bantuan ke wilayah Palestina tersebut.

Saat menerima Guterres di bandara El Arish, gubernur regional Mohamed Shusha mengatakan bahwa sekitar tujuh ribu truk sedang menunggu di Sinai Utara untuk mengirimkan bantuan ke Gaza, namun prosedur pemeriksaan yang diminta oleh Israel telah menghambat aliran bantuan.

Sekjen PBB itu menekankan bahwa sudah waktunya bagi Israel untuk memberikan akses tanpa batas terhadap penyaluran bantuan kemanusiaan di seluruh Gaza, dan mengatakan bahwa PBB juga akan terus bekerja sama dengan Mesir untuk meningkatkan aliran bantuan ke Gaza.

“Ini saatnya untuk benar-benar membanjiri Gaza dengan bantuan yang menyelamatkan nyawa. Pilihannya jelas: lonjakan atau kelaparan,” ujarnya.

2. Kelaparan akan menyebar ke seluruh Gaza apabila tak ada gencatan senjata

Pekan ini, lembaga pemantau pangan global memperingatkan bahwa kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara dan dapat menyebar ke wilayah lain jika gencatan senjata tidak disepakati.

Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan bahwa Israel telah menolak akses konvoi makanan ke Gaza utara untuk kedua kalinya pada pekan ini. Terakhir kali UNRWA dapat menyalurkan bantuan ke wilayah tersebut adalah dua bulan lalu.

“Ini adalah kelaparan yang disebabkan oleh manusia dan ancaman kelaparan yang masih bisa dihindari. Pihak berwenang Israel harus mengizinkan pengiriman bantuan makanan dalam skala besar ke utara termasuk melalui UNRWA, organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza," katanya.

Israel telah menutup semua kecuali satu jalur penyeberangan darat ke Jalur Gaza. Mereka membuka penyeberangan Kerem Shalom di dekat Rafah pada akhir Desember, dan membantah tuduhan Mesir dan badan-badan bantuan PBB bahwa pihaknya telah menunda pengiriman bantuan kemanusiaan.

3. Israel kembali tembak warga yang menunggu bantuan

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 32 ribu warga Palestina telah terbunuh akibat kampanye militer Israel di Gaza. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Israel melancarkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 lainnya disandera, menurut penghitungan Israel.

Guterres menyoroti bahwa perang yang terus berlanjut telah menghambat penyalurkan bantuan di wilayah itu. Kekerasan dan pemboman yang terjadi secara terus menerus menewaskan banyak warga sipil dan pekerja kemanusiaan di titik distribusi bantuan.

Dilansir Al Jazeera, sedikitnya tujuh orang ditembak mati oleh pasukan Israel saat bantuan didistribusikan di Bundaran Kuwait di Kota Gaza. Beberapa hari sebelumnya, 21 warga Palestina juga dibunuh oleh militer saat sedang menunggu bantuan di kota tersebut.

“Tidak ada cara untuk melakukan distribusi bantuan yang efektif di Gaza tanpa gencatan senjata kemanusiaan,” kata Sekjen PBB kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa sudah waktunya bagi semua tawanan yang ditahan oleh Hamas di Gaza untuk dibebaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us