Selandia Baru Kirim Rp49,4 M untuk Dukung Ukraina Lawan Rusia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, akan mengalokasikan dana sebesar 5 juta dollar NZ (Sekitar Rp49,4 milliar) untuk membantu Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia.
Ardern mengungkap langkah tersebut ketika memimpin konferensi pers pascakabinet pada Senin (21/3/2022) bersama Kepala Angkatan Pertahanan, Kevin Short.
"Kami menganggap apa yang terjadi di Ukraina sebagai gangguan besar-besaran terhadap tatanan berbasis aturan internasional dan karena itu berdampak pada kita semua, dan itulah mengapa kami mengambil tindakan luar biasa ini," kata Ardern, dilansir Reuters.
1. Akan memasok beberapa alat pendukung

Dana sebesar Rp49,4 milliar itu akan didistribusikan kepada NATO untuk menyediakan beberapa peralatan pendukung seperti alat komunikasi, P3K, serta bahan bakar. Bantuan itu disebut Ardern sebagai bentuk permintaan negara lain terhadap Selandia Baru, bukan Ukraina secara khusus.
Selain itu, angkatan pertahanan juga akan menyediakan peralatan taktis seperti pelindung tubuh, helm, dan rompi. Short mengatakan, pihaknya tengah mencari cara untuk membawa bantuan itu ke Ukraina dengan pesawat NZDF.
Pejabat Selandia Baru juga akan berbicara kepada pemerintah Australia untuk meminta bantuan terkait hal itu.
2. Selandia Baru kirim peralatan seadanya

Dilansir RNZ, peralatan seperti helm yang berusaha untuk dibawa angkatan pertahanan ke Ukraina merupakan helm yang ringan dan hasil daur ulang. Short mengatakan, peralatan itu telah dimodernisasi dan juga masih bisa diperbaiki.
Awalnya, Selandia Baru diberitahu bahwa stok yang tersedia tidak cukup untuk dikirim, tetapi dalam dua minggu sejak itu, mereka mengatakan akan memberikan apa pun yang bisa ditawarkan.
Ardern mengatakan, kendati itu adalah perlatan bekas, itu lebih baik daripada beberapa yang digunakan tentara Ukraina saat ini, yang terkadang tidak memiliki alat pelindung sama sekali.
Dia menambahkan, Selandia Baru telah setuju bahwa menteri pertahanan akan melakukan kontak lebih lanjut dengan mitranya dari Ukraina.
3. Belum berencana mengirim senjata ke Ukraina

Sejauh ini, pemerintah Selandia Baru belum berencana untuk mengirim bantuan persenjataan ke Ukraina. Negara tersebut berusaha untuk menahan diri.
PM Ardern juga mengaku belum menerima laporan terkait dampak sanksi terhadap Rusia baru-baru ini. Dia mengatakan tidak akan mengejutkan jika Selandia Baru dimasukkan dalam daftar sanksi pembalasan oleh Rusia.
Dia juga mengatakan, ada seruan internasional agar Presiden Rusia Vladimir Putin diadili sebagai penjahat perang. Namun, kata Ardern, langkah itu harus diteliti dan dia harus dimintai pertanggungjawaban dan bukan dia yang membuat keputusan itu.