Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serangan Israel di Gaza Selatan Tewaskan Pemimpin Senior Hamas

serangan Israel di Gaza (Tasnim News Agency, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Salah al-Bardawil, pemimpin senior Hamas, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza selatan.
  • Bardaweel termasuk di antara 23 korban tewas dalam serangan Israel di Gaza selatan pada Minggu.
  • Militer Israel telah membunuh hampir 50 ribu warga Palestina sejak meletusnya perang di Gaza.

Jakarta, IDN Times - Seorang pemimpin senior Hamas tewas dalam serangan udara Israel di Gaza selatan pada Minggu (23/3/2025) dini hari. Hamas mengatakan bahwa Salah al-Bardawil, anggota senior biro politik kelompok tersebut, terbunuh saat sedang salat di tendanya di Khan Younis. Istrinya juga tewas dalam serangan itu.

"Darahnya, darah istrinya dan darah para syuhada akan tetap mengobarkan pertempuran pembebasan dan kemerdekaan. Musuh kriminal tidak akan mematahkan tekad dan kemauan kami," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Jazeera.

1. 23 orang tewas dalam serangan terbaru Israel di Gaza selatan

Bardaweel termasuk di antara 23 korban tewas dalam serangan Israel di Gaza selatan pada Minggu. Sedikitnya 634 warga Palestina telah terbunuh sejak militer Israel melanjutkan serangan mematikan di Jalur Gaza, menghancurkan gencatan senjata yang diterapkan sejak Januari 2025.

Lahir di kamp pengungsi Khan Younis, Bardaweel merupakan salah satu tokoh politik paling terkemuka di Hamas. Ayah delapan ini dikenal dekat dengan pemimpin kelompok tersebut, Yahya Sinwar, dan dianggap sebagai bagian dari generasi kedua kepemimpinan Hamas setelah para pendiri gerakan tersebut.

Pria berusia 66 tahun itu memimpin sayap politik blok parlemen Hamas dan terpilih kembali sebagai anggota biro politik kelompok itu pada 2021. Setelah terbunuhnya Sinwar dan Rawhi Mushtaha, Bardaweel dianggap sebagai pemimpin politik tertinggi Hamas.

2. Tentara Israel kepung ambulans

Dilansir dari BBC, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel mengepung beberapa ambulans organisasi tersebut ketika mereka berusaha mencapai daerah yang terkena serangan Israel di Rafah. Ia menambahkan bahwa beberapa paramedis terluka, dan kontak dengan salah satu tim yang terjebak terputus.

Sementara itu, militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga di lingkungan Tel al-Sultan, Rafah barat, setelah daerah itu dihantam tembakan artileri berat dan serangan darat terbatas.

"Peluru menghujani kami seperti hujan deras. Seorang perempuan tertembak dan berdarah. Ambulans tidak dapat menjangkaunya. Saya bisa melihat salah satu paramedis tergeletak di tanah sambil berteriak," kata Alaa al-Din Sabah, salah seorang warga di daerah tersebut.

3. Israel tekan Hamas untuk bebaskan sisa sandera

Militer Israel telah membunuh hampir 50 ribu warga Palestina sejak meletusnya perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap negara Yahudi tersebut sepada 7 Oktober 2023. Sedikitnya 1.139 orang tewas dalam serangan di Israel selatan, sementara sekitar 250 lainnya disandera. Namun, sebagian besar dari mereka telah dibebaskan selama gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa serangan militer terbaru ini bertujuan memaksa Hamas menyerahkan sisa sandera yang masih ditahan di Gaza.

Namun, Hamas menuduh Israel mengorbankan para sandera dengan melancarkan serangan tersebut. Mereka menuduh Netanyahu melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menolak melakukan negosiasi untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza.

Pada Jumat (21/3/2025), kelompok itu mengatakan sedang mempelajari proposal dari Amerika Serikat (AS) untuk memulihkan gencatan senjata hingga April guna memungkinkan negosiasi untuk mengakhiri perang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us