Serangan Udara Sasar RS di Gaza, 500 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 500 orang tewas akibat serangan udara Israel yang menyasar Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza.
“Israel memang sengaja menargetkan RS Al-Ahli sebagai sasaran mereka,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (18/10/2023).
Menurut laporan sejumlah media lokal, terdapat ribuan warga Palestina yang ada di dalam gedung rumah sakit tersebut ketika serangan udara Israel datang.
Sementara itu, para pejuang Hamas menyebut bahwa serangan terbaru dari Israel ini adalah genosida terhadap warga Palestina.
1. Israel menyatakan serangan tersebut bukan dari militer mereka
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan serangan udara yang menyasar RS di Gaza tersebut bukan dari militer Israel.
Sebelumnya, akun sosial media X milik pemerintahan Israel menuding bahwa serangan udara ke RS di Gaza ini adalah berasal dari kelompok militan ISIS. Namun unggahan tersebut kini telah dihapus.
Sebaliknya, sejumlah kelompok pejuang di Palestina, seperti Hamas, juga mengklaim bahwa mereka tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar Kota Gaza kala itu.
2. Timur Tengah ada di jurang maut

Raja Yordania, Abdullah II menegaskan bahwa kondisi Timur Tengah kini berada di ‘jurang maut’, seiring memburuknya kondisi di Gaza.
“Seluruh wilayah berada di ambang kehancuran. Kematian baru setiap hari. Ancaman penyebaran konflik ini nyata. Ada harga yang harus dibayar terlalu tinggi,” kata Raja Abdullah II.
3. Arab Saudi kutuk serangan ke RS di Gaza
Arab Saudi juga mengeluarkan kecaman terkait serangan udara yang menyasar rumah sakit di Gaza tersebut.
“Arab Saudi mengutuk keras serangan yang dilakukan pasukan Israel dengan mengebom rumah sakit di Gaza,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.