Serbia Tangkap Petinggi Kepolisian Kosovo

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo, pada Kamis (18/4/2024), mengumumkan bahwa lima aparat Kepolisian Kosovo sudah dibebaskan. Sampai saat ini, masih belum diketahui apa penyebab pasti di balik penangkapan tersebut dan Serbia mengklaim penangkapan tersebut untuk memverifikasi keamanan negaranya
Hubungan Serbia-Kosovo semakin memanas di tengah rencana keanggotaan Kosovo dalam CoE (Council of Europe). Belgrade menyatakan bakal keluar dari CoE jika Pristina disetujui jadi anggota organisasi yang berfokus pada penegakan hak asasi manusia (HAM).
1. Kosovo tuding Serbia ingin membalas keputusan PACE
Perdana Menteri (PM) Kosovo, Albin Kurti, mengatakan bahwa penahanan lima aparat kepolisian, termasuk seorang petinggi Dejan Jankovic, sebagai langkah balasan atas keputusan dari PACE (Parliamentary Assembly of the Council of Europe).
"Penangkapan massal, penahanan, dan perlakuan buruk terhadap turis Kosovo terjadi secara tiba-tiba setelah PACE menyetujui keanggotaan Kosovo dalam organisasi Dewan Eropa (CoE)," tegasnya, dikutip RFE/RL.
Di sisi lain, Presiden Kosovo Vjosa Osmani menekankan bahwa pemberhentian bus di perbatasan mendapat perintah langsung dari Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Ia disebut ingin mengintimidasi dan menyita makanan milik turis asal Kosovo.
Insiden penangkapan lima aparat kepolisian Kosovo tersebut terjadi setelah Serbia memblokir masuknya enam bus yang membawa ratusan turis selama berjam-jam.
2. AS dan Jerman kecam Serbia atas penangkapan polisi Kosovo
Duta Besar (Dubes) AS di Kosovo, Jeffrey Hovenier, mengatakan bahwa penangkapan Jankovic adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Ia menyebut aksi tersebut akan memperburuk hubungan Serbia-Kosovo.
"Kami mengkhawatirkan insiden ini. Jankovic sudah menghabiskan energi dan waktunya untuk mengabdi pada polisi dalam mengintegrasi komunitas Serbia di dalam Kepolisian Kosovo dan melindungi budaya Kosovo. Kami harap dia segera dibebaskan," terangnya, dikutip Balkan Insight.
Dubes Jerman di Pristina Jorn Rohde menekankan, penahanan aparat kepolisian Kosovo ini tidak dapat diterima. Ia mengatakan bahwa tindakan seperti ini tidak diharapkan dari sebuah negara kandidat Uni Eropa (UE).
3. Serbia adakan latihan militer di perbatasan Kosovo

Menteri Pertahanan (Menhan) Serbia, Milos Vucevic, mengumumkan latihan militer di tengah ketegangan dengan Kosovo. Ia mengatakan bakal ada 2 ribu pasukan Serbia yang disiapkan dalam latihan militer di perbatasan Kosovo.
"Serbia bukanlah sebuah samsak yang dapat dipukul seenaknya tanpa memberikan balasan apapun. Dengan itu, tidak ada satu pun yang akan mempermalukan kami," tegas Vucevic, dikutip Euronews.
"Kami menolak dan mengatakan bahwa mereka semua memalukan. Apa yang mereka lakukan dalam Dewan Eropa dan PBB akan berlangsung untuk selamanya," tambahnya.
Latihan militer bertajuk Vihor ini sudah diinstruksikan oleh Presiden Vucic untuk menambah kapabilitas militer Serbia, terutama dalam taktik menyelesaikan, persiapan, dan eksekusi sebuah pertempuran.