Menko PMK Temui WNI Korban Lowongan Kerja Palsu Kamboja 

Ada 172 WNI menunggu dipulangkan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, melakukan pertemuan khusus dengan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bermasalah di Kamboja. Saat ini, mereka sedang menunggu proses repatriasi oleh Kementerian Luar Negeri RI.

Dari jumlah tersebut, terdapat 18 PMI perempuan, mayoritas rentang usia 20 hingga 35 tahun. Sementara usia termuda dari PMIB adalah 18 tahun dan tertua 49 tahun. Dari segi latar belakang pendidikan, para PMI berasal dari lulusan SMA atau sederajat hingga S2.

Sejak April 2021 hingga Agustus 2022, KBRI Phnom Penh telah menangani aduan dan memproses pembebasan serta pemulangan 453 WNI yang mengaku telah menjadi korban penipuan lowongan kerja di Kamboja dan dipekerjakan serta dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan milik warga China yang beroperasi di Kamboja.

Baca Juga: Selain Kamboja, WNI Tertipu Lowongan Kerja Bodong Tersebar di 4 Negara

1. Menko tampung keluh kesah PMI yang tertipu lowongan kerja

Menko PMK Temui WNI Korban Lowongan Kerja Palsu Kamboja Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam acara Launching Peringatan Hari Santri 2021 pada Selasa (21/9/2021). (youtube.com/Kemenag RI)

Menko Muhadjir bertemu dengan 20 orang perwakilan dari 172 PMI. Kehadiran Muhadjir bertujuan untuk menampung berbagai cerita, keluh kesah, dan permasalahan yang mereka alami hingga terjebak menjadi PMI di Kamboja.

Para PMI menceritakan, pada mulanya mereka tertarik untuk bekerja di Kamboja karena iming-iming dari media sosial dan rekan sejawat soal pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Namun, pada akhirnya mereka terjebak di perusahaan yang bergerak di bidang investasi palsu online scam alias penipuan daring dengan target merekrut anggota sebanyak-banyaknya.

Mereka dieksploitasi, paspornya ditahan, dikurung, dan dibatasi interaksi dengan dunia luar. Mereka juga dituntut untuk memenuhi target perusahaan dan bila tidak bisa memenuhi akan diberikan denda besar. Padahal gaji mereka tidak dibayarkan sesuai kesepakatan. Lebih parahnya, perusahaan memperjualbelikan mereka pada perusahaan sejenis.

2. Menunggu pemulangan ke Indonesia

Menko PMK Temui WNI Korban Lowongan Kerja Palsu Kamboja Sebanyak 55 Warga Negara Indonesia yang jadi korban penyekapan di Kamboja berhasil diselamatkan (Dokumentasi Kemenlu RI)

Untuk saat ini, 172 PMI sudah aman dan tengah melakukan proses pemulangan ke Indonesia. Sementara menunggu proses pemulangan, mereka ditampung di KBRI Phnom Penh.

Setelah mendengar cerita dari para PMI, Muhadjir mengharapkan pengalaman buruk ini menjadi pelajaran berharga untuk berhati-hati dalam mencari pekerjaan di luar negeri. Dia meminta agar masyarakat Indonesia menggunakan sumber-sumber resmi serta terpercaya dalam mencari kesempatan bekerja di negara orang.

"Kiranya pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi kita, terutama tentang pentingnya untuk berhati-hati dalam mencari pekerjaan di luar negeri," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/10/2022).

Selain itu, dia juga mengharapkan agar para PMI yang saat ini sedang ditangani pemulangannya oleh KBRI Phnom Penh untuk dapat mengikuti dengan baik semua prosedur yang harus dijalani.

3. Pemerintah pasti menangani kasus ini sampai ke akarnya

Menko PMK Temui WNI Korban Lowongan Kerja Palsu Kamboja Menlu RI, Retno Marsudi bertemu dengan 62 WNI korban penyekapan di Kamboja. (dok. KBRI Phnom Penh)

Muhadjir mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk menyelesaikan masalah yang merundung para PMI di Kamboja melalui Kementerian Luar Negeri, serta dengan kementerian dan lembaga lainnya.

Dia meminta agar para PMI terbuka dan dapat memberikan semua informasi penting yang bermanfaat bagi aparat kepolisian setempat untuk menindak perusahaan-perusahaan online scam, serta kepada aparat kepolisian Indonesia dalam menangkap para anggota sindikat perekrut dan pengirim tenaga kerja secara nonprosedural ke luar negeri.

Berdasarkan data KBRI Phnom Penh, per Agustus 2022, terdapat sekitar 8.000 WNI yang resmi tercatat di Kamboja. Mayoritas dari mereka bekerja di sektor hiburan seperti kasino dan judi online.

Sektor hiburan tersebut tercatat sebagai bisnis legal untuk beroperasi di wilayah Kamboja. Namun demikian, pada dua tahun terakhir, banyak bermunculan kasus di mana para PMI dipekerjakan di perusahaan-perusahaan ilegal yang bergerak dalam bidang scam.

Baca Juga: WNI Korban Penipuan Loker Bodong Kamboja jadi 505 Orang

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya