Survei: Demokrasi di Dunia Alami Kemunduran Tahun Ini

- Negara-negara Afrika alami penurunan signifikan.
- Empat negara Afrika Barat dipimpin junta militer, seperti Burkina Faso, Guinea, Mali, dan Niger.
- Penurunan kebebasan pers terjadi di 43 negara di seluruh dunia.
Jakarta, IDN Times - Demokrasi di seluruh dunia mengalami kemunduran dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan hasil survei Global State of Democracy (GSoD) 2025 dari Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA), sebanyak 94 negara mengalami kemunduran demokrasi pada 2025.
“Situasi demokrasi di dunia sedang mengkhawatirkan karena 94 negara atau lebih dari setengah dari 173 negara yang disurvei mengalami penurunan indikator demokrasi antara 2019-2024,” ungkap Sekretaris Jenderal IDEA, Kevin Casas-Zamora, dikutip dari Deutsche Welle, Jumat (12/9/2025).
Beberapa negara bahkan mengalami penurunan terendah dibandingkan 2019. Sebab terdapat pemilu yang tidak kredibel, akses ke hukum yang kurang dan ketidakefektifan parlemen.
1. Negara-negara Afrika alami penurunan signifikan

Penurunan demokrasi terbesar dialami oleh negara-negara Afrika yang didorong serangkaian kudeta militer. Terdapat empat negara Afrika Barat yang dipimpin junta militer, seperti Burkina Faso, Guinea, Mali, dan Niger.
Dilansir Business Insider Africa, junta militer di empat negara tersebut sempat berjanji akan mengembalikan kekuasaan ke tangan sipil. Namun, hingga kini, pemimpin militer terus menunda pemilu dan memperpanjang masa transisi.
Negara-negara tersebut terdampak oleh kudeta, instabilitas politik, dan konflik bersenjata imbas munculnya kelompok teroris. Sementara itu, hanya Afrika Selatan dan Botswana yang mengalami kenaikan indeks demokrasi pada tahun ini.
2. Kebebasan pers mengalami penurunan tertinggi dalam 50 tahun

Casas-Zamora mengatakan bahwa temuan terpenting dari IDEA adalah penurunan kebebasan pers di dunia. Penurunan ini bahkan menjadi yang terendah dalam 50 tahun terakhir.
“Antara 2019-2024, dunia melihat penurunan terendah kebebasan pers dalam 50 tahun. Kami tidak pernah melihat penurunan akut semacam ini dalam indikator kesehatan demokrasi,” tandasnya.
Penurunan kebebasan pers ini terjadi di 43 negara di seluruh dunia, termasuk 15 negara Afrika dan 15 negara Eropa. Selain itu, di Asia terdapat peningkatan kasus fitnah yang dilakukan pemerintah dan politikus terhadap jurnalis dan serangan ke kediaman jurnalis.
3. AS ikut mengalami kemunduran demokrasi

IDEA mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) mengalami kemunduran demokrasi selama dipimpin oleh Presiden Donald Trump selama Januari hingga April 2025. Trump ikut dalam pembatasan kebebasan akademik, kriminalisasi dalam demonstrasi, dan restriksi akses media.
“Dalam kurang dari 6 bulan, institusi politik di AS juga kehilangan banyak sinarnya dan meningkatkan poin referensi untuk mendukung eksekutif dan mendorong pemimpin populis dibandingkan pro-demokrasi,” ungkap IDEA, dilansir dari The Canberra Times.
Peringkat AS dalam GSoD menjadi yang terendah dibandingkan mayoritas negara-negara anggota OECD. AS menduduki peringkat ke-35 untuk representasi dan posisi ke-32 untuk hak-hak warga.