Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taliban Klaim Berhasil Taklukkan Lembah Panjshir Basis Oposisi

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/AFP/Noorullah Shirzada)

Jakarta, IDN Times - Taliban mengklaim kemenangannya atas gerakan di Lembah Panjshir. Pasukan pemberontak anti-Taliban yang bersembunyi di Lembah Panjshir, Afghanistan, telah menawarkan gencatan senjata.

Melalui sebuah pernyataan, pemimpin kelompok dengan nama Front Perlawanan Nasional (NRF) itu, mengatakan mereka menderita banyak kerugian imbas perseteruan yang terjadi pada akhir pekan. Dilansir dari AFP, NRF meminta Taliban untuk menghentikan operasi militer dan menarik pasukannya dari Panjshir pada Minggu (5/9/2021).

“Sebagai imbalannya, kami akan menarik pasukan kami untuk menahan diri dari aksi militer,” demikian keterangan dari NRF.

1. Salah satu jenderal NRF tewas dalam perempuran

Ilustrasi pasukan Taliban (ANTARA/REUTERS/Parwiz)

Melalui cuitan terpisah pada Minggu malam, juru bicara NRF Fahim Dashty melaporkan bahwa Jenderal Abdul Wudod Zara tewas dalam pertempuran dengan Taliban yang baru saja terjadi.

Penaklukkan lembah Panjshir merupakan upaya Taliban untuk menguasai seluruh Afghanistan, setelah mereka berhasil menguasai ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021) tanpa perlawanan.Panjshir menjadi basis operasi kelompok opsosisi pemberontak karena sisa-sisa tentara Afghanistan bersembunyi di sana dan membentuk NRF.

2. Taliban klaim berhasil menguasai lembah Pansjhir

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/AFP/Noorullah Shirzada)

Pada Minggu, Taliban mengklaim berhasil merebut hampir seluruh wilayah lembah. Tetapi, akun media sosial pro-NFR membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa kelompok pemberontak telah mundur ke dataran tinggi.

Lembah Panjshir menjadi saksi bisu kekalahan pasukan Uni Soviet. Kelompok pemberontak di sana juga berhasil bertahan dari Taliban yang berkuasa sepanjang 1996-2001.

NRF dipimpin oleh Ahmad Massoud, putra dari pahlawan Afghanistan yang juga anti-Taliban Ahmad Shah Massoud. Dia mengumpulkan sisa-sisa tentara dan bergabung dengan mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh yang saat ini menjadi kritikus Taliban.

3. AS khawatir perang saudara memicu kebangkitan terorisme

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Amerika Serikat (AS) khawatir dengan potensi perang saudara ketika Taliban memulai operasi militer di lembah Panjshir, yang berdampak menawarkan lahan subur bagi kebangkitan terorisme.

Di sisi lain, Washington juga mempertanyakan apakah Taliban dapat mengkonsolidasikan kekuatan dengan merangkul berbagai elemen. Sebab, Taliban kini bukan lagi gerilyawan, mereka kini adalah pemerintah Afghanistan.

“Itu (upaya penaklukkan Panjshir yang berujung perang saudara) akan mengarah pada kondisi yang dapat mengarah pada pembentukan kembali Al-Qaeda atau pertumbuhan ISIS,” kata Kepala Staf Gabungan, Jenderal Milley, dikutip dari The Straits Times. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us