Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Donald Trump Ancam Semua Impor ke AS Bakal Kena Tarif 

ilustrasi impor barang (pexels.com/Chanaka)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan untuk membebankan biaya impor bagi seluruh produk yang memasuki negaranya. Pernyataan itu ia sampaikan ketika berpidato di World Economic Forum, Davos, Kamis (23/1/2025).

Trump mengklaim langkah ini akan memperkuat ekonomi AS dan membantu menekan utang negara. Trump juga mengungkap rencana pemangkasan pajak bisnis menjadi salah satu yang terendah di dunia guna menarik produsen asing ke Amerika. Ia menyatakan, produsen yang memilih tidak beroperasi di AS harus membayar tarif impor dengan jumlah yang signifikan.

1. Semua impor akan kena tarif

Trump menuturkan bahwa kebijakan tarif akan berlaku untuk semua barang impor, termasuk produk dari Meksiko, Kanada, China, dan Eropa.

“Jika Anda tidak membuat produk di Amerika, Anda akan membayar tarif. Kebijakan ini akan mengarahkan ratusan miliar dolar ke kas negara,” ujar Trump.

Sebelumnya, Trump telah mengancam akan menerapkan tarif 25 persen pada barang dari Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari 2025, dan mempertimbangkan tarif hingga 100 persen untuk produk asal China, dilansir dari Market Watch.

Kebijakan ini kini diperluas secara menyeluruh, termasuk untuk impor dari Eropa, dengan tarif tambahan sebesar 10 persen hingga 20 persen.

Di tengah kontroversi, kelompok Koalisi untuk Amerika yang Sejahtera (CPA) mendukung langkah ini, menyebut tarif sebagai alat penting untuk membangun kembali industri AS dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

2. Trump tekan Fed untuk potong suku bunga

Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Trump menekan Federal Reserve (Fed) untuk segera memangkas suku bunga dan menyarankan agar negara-negara lain mengikuti langkah tersebut, seperti yang diungkapkan dalam pidatonya, dilansir dari The Guardian.

Namun, langkah ini menuai kritik karena bertentangan dengan prinsip independensi Fed. Ketua Fed, Jerome Powell, sebelumnya menegaskan tidak akan mundur meskipun Trump memberikan tekanan.

Meski para ekonom memperingatkan bahwa tarif dapat memicu inflasi, Trump membantah kekhawatiran tersebut.

“Tarif justru akan menurunkan inflasi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa kebijakan ini bertujuan memperkuat ekonomi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.

3. NATO dan OPEC jadi sasaran

Ilustrasi tambang minyak. (IDN Times/Arief Rahmat)

Trump kembali menyerukan negara-negara anggota NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia juga mendesak Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menurunkan harga minyak untuk mengakhiri perang di Ukraina.

“Jika harga minyak turun, perang Rusia-Ukraina akan berakhir segera,” ujarnya.

Ia juga menyebut OPEC turut bertanggung jawab atas hilangnya jutaan nyawa akibat konflik tersebut.

Pidato Trump juga diselingi klaim kontroversial, termasuk menyangkal perubahan iklim serta menyebut jumlah korban perang Ukraina jauh lebih tinggi dari laporan resmi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us