Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Dihujat Usai Unggah Video Truk Bergambar Biden Diikat 

Donald Trump (X.com/realDonaldTrump)

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali menuai kontroversi usai mengunggah video yang memperlihatkan truk dengan gambar Presiden AS Joe Biden dalam kondisi tangan dan kaki terikat.

Unggahan tersebut memicu kecaman dari kubu Biden yang menuduh Trump menghasut kekerasan politik jelang Pilpres AS November mendatang.

Melansir The Guardian pada Minggu (31/3/2024), juru bicara kampanye Biden, Michael Tyler, bahkan menyinggung penyerangan gedung Capitol pada 6 Januari 2021 oleh pendukung Trump.

Di sisi lain, juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, balik menuding Demokrat yang telah menyerukan kekerasan terhadap Trump dan menjadikan sistem peradilan sebagai senjata untuk melawannya.

1. Kubu Biden kecam unggahan video kontroversial Trump

Melansir BBC, video yang diunggah Trump menampilkan sebuah truk dengan tulisan "Trump 2024" dan gambar Biden dalam kondisi terikat tangan dan kakinya.

Video tersebut diambil bertepatan dengan kehadiran Trump di pemakaman seorang polisi New York yang gugur saat bertugas. 

"Trump kerap menghasut kekerasan politik dan sudah saatnya orang-orang menganggapnya serius, tanyakan saja pada petugas Capitol yang diserang saat melindungi demokrasi kita pada 6 Januari," kata Tyler.

Pernyataan dia merujuk pada insiden penyerangan gedung Capitol AS oleh pendukung Trump pada 2021, usai Trump kalah dalam Pilpres AS 2020 dari Biden.

Insiden tersebut menewaskan sembilan orang dan melukai ratusan lainnya, termasuk puluhan petugas keamanan Capitol.

2. Trump balas sebut Demokrat sebagai penghasut

Cheung sebaliknya menyatakan, gambar yang menjadi perdebatan hanyalah bagian belakang dari sebuah truk yang melintas di jalan raya. Dia justru balik menuding Demokrat dan menyebut mereka sebagai orang-orang gila yang telah menyerukan kekerasan terhadap Trump dan keluarganya.

"Demokrat dan orang-orang gila tidak hanya menyerukan kekerasan yang memalukan terhadap Trump dan keluarganya, mereka bahkan menjadikan sistem peradilan sebagai senjata melawannya," ujar Cheung.

Cheung merujuk pada berbagai tuntutan hukum yang dihadapi Trump, termasuk lebih dari 80 tuduhan kriminal terkait upayanya membatalkan kekalahan dalam Pilpres AS 2020, kasus penahanan dokumen rahasia usai masa kepresidenannya, serta kasus pembayaran uang tutup mulut.

Trump sendiri telah berulang kali menyatakan bahwa semua tuntutan hukum terhadapnya bermotif politik.

3. Biden ungguli Trump dalam penggalangan dana kampanye

Polemik terbaru mencerminkan kontestasi menuju Pilpres AS November mendatang yang terus memanas.

Saat ini, elektabilitas Biden tengah menanjak di sejumlah negara bagian usai pidato kenegaraannya. Kampanye mantan wakil Presiden Barrack Obama itu juga melaporkan keunggulan puluhan juta dolar AS dalam penggalangan dana dibandingkan Trump.

Di pemakaman, Trump menyebut pembunuhan polisi sebagai hal yang mengerikan dan memuji polisi sebagai orang-orang hebat.

Namun, komentar Trump juga tak luput dari kritik mengingat puluhan petugas Capitol terluka akibat penyerangan oleh pendukungnya pada pada 2021 lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us