Trump Minta Emir Qatar Bujuk Iran Setujui Gencatan Senjata

- Presiden AS, Donald Trump, meminta Emir Qatar membujuk Iran menyetujui gencatan senjata dengan Israel.
- Setelah koordinasi dengan Qatar, Iran setuju dengan usulan gencatan senjata yang diumumkan oleh Trump.
- Gencatan senjata 'lengkap dan total' antara Israel dan Iran akan dimulai sekitar 6 jam lagi, diharapkan akan menjadi permanen.
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara dengan Emir Qatar terkait dengan gencatan senjata. Ia mengatakan kepadanya jika AS berhasil membuat Israel menyetujui gencatan senjata dengan Iran. Trump kemudian meminta Qatar membujuk Iran agar juga menyetujui gencatan senjata, kata sumber tersebut. Wakil Presiden JD Vance kemudian berkoordinasi dengan kantor Perdana Menteri Qatar untuk perinciannya.
Setelah berbicara dengan Perdana Menteri Qatar, Iran menyetujui usulan gencatan senjata, kata sumber tersebut.
“Trump juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menengahi sisi kesepakatan tersebut,” kata seorang pejabat AS, dalam serangkaian panggilan telepon yang dilakukan Trump, Vance, dan yang lainnya hari ini.
Donald Trump mengumumkan gencatan senjata ‘lengkap dan total’ antara Israel dan Iran, yang ia harapkan akan menjadi permanen. Ia mengatakan, gencatan senjata akan dimulai sekitar 6 jam lagi.
"Telah sepenuhnya disepakati oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata lengkap dan total (sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, di mana pada saat itu Perang akan dianggap berakhir," tulis presiden di media sosial, dikutip dari CNN, Selasa (24/6/2025).
“Secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata dan, pada Jam ke-12, Israel akan memulai gencatan senjata dan, pada Jam ke-24, akhir resmi perang 12 hari akan disambut oleh dunia. Selama setiap gencatan senjata, pihak lain akan tetap damai dan hormat,” ujar Trump.