Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Tunda Tarif Impor dari Kanada-Meksiko Selama Satu Bulan

ilustrasi (Unsplash.com/Bernd Dittrich)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menunda tarif 25 persen atas impor dari Kanada dan Meksiko selama satu bulan. Hal itu dilakukan usai para pemimpin Kanada dan Meksiko melakukan pembicaraan dengan Trump dan mengumumkan langkah guna meningkatkan keamanan di perbatasan mereka.

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, sebelumnya telah mengatakan akan memperkuat perbatasan dengan 10 ribu anggota Garda Nasional untuk mengatasi perdagangan narkoba, khususnya fentanil yang masuk ke AS.

Pada Senin (3/2/2025), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa negaranya akan menghabiskan 1,3 miliar dolar (Rp21,8 triliun) untuk memperkuat perbatasan.

1. Memperkuat perbatasan guna mencegah perdagangan narkoba dan senjata

ilustrasi pagar perbatasan (Unsplash.com/Greg Bulla)

Trump sebelumnya dinilai telah mengacaukan hubungan AS-Meksiko ketika dirinya mengumumkan tarif 25 persen. Dia juga menuduh Sheinbaum terlibat aliansi yang tidak dapat ditoleransi dengan kelompok kejahatan Meksiko.

Dilansir The Guardian, Sheinbaum menolak tuduhan itu dan menyebutnya sebagai fitnah. Pada Senin (3/2/2025), dia menyampaikan pernyataan yang lunak saat mengumumkan serangkaian perjanjian baru dengan Trump setelah melakukan pembicaran dengan pemimpin AS tersebut.

Jeda penerapan tarif impor AS disepakati kedua belah pihak untuk memungkinkan negosiasi baru. Dari kesepakatan tersebut, Meksiko setuju memperkuat perbatasan utaranya.

"Tentara-tentara ini akan ditugaskan secara khusus untuk menghentikan aliran fentanil dan migran ilegal ke negara kita," kata Trump.

Sebaliknya, Washington DC setuju bekerja mencegah senjata berkekuatan tinggi melintasi perbatasan ke Meksiko.

2. Pasukan gabungan AS-Kanada untuk memberantas fentanil dan pencucian uang

Trudeau juga melakukan pembicaraan dengan Trump terkait tarif impor yang diterapkan AS. Keduanya melakukan dialog lewat telepon selama dua kali yang kemudian disepakati bahwa penerapan tarif impor itu ditunda selama satu bulan.

Dilansir Al Jazeera, Trudeau mengatakan bahwa pemerintahannya akan memasukkan kartel-kartel Meksiko ke dalam daftar kelompok teroris. Dia juga akan meluncurkan pasukan serangan gabungan AS-Kanada untuk memerangi kejahatan terorganisasi, fentanil, dan pencucian uang.

Sebelumnya, Trudeau telah mengancam akan menerapkan tarif balasan sebesar 25 persen terhadap barang impor dari AS. Pemerintahannya merilis daftar 1.256 barang yang dikenakan tarif. Barang-barang tersebut termasuk jeruk dari Florida, bourbon dari Kentucky, dan sepeda motor buatan Pennsylvania.

"Ini adalah pilihan yang, ya, akan merugikan warga Kanada, tetapi lebih dari itu, akan ada konsekuensi nyata bagi Anda, warga AS. Seperti yang selalu saya katakan, tarif terhadap Kanada akan membahayakan pekerjaan Anda," kata Trudeau pada Sabtu (1/2/2025).

3. Pungutan 10 persen untuk barang dari China

ilustrasi bendera China (Unsplash.com/Woody Yan)

Ancaman pajak impor atas barang-barang asing oleh pemerintahan Trump, telah menyebabkan politik adu kekuatan antara negara-negara yang terlibat. Hal itu telah menciptakan kekhawatiran perang dagang baru, termasuk antara AS dengan China.

Dilansir CBS, pungutan sebesar 10 persen atas barang dari Cina, tetap diberlakukan oleh Trump. Selain itu, Trump juga berusaha menutup celah yang memungkinkan perusahaan e-commerce China menghindari tarif.

China menyatakan akan menentang tarif itu di Organisasi Perdagangan Dunia. Mereka juga akan mengambil tindakan balasan, tetapi belum disebutkan secara rinci bagaimana bentuk tindakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us