Ukraina Bakal Bikin Rudal Baru, Bisa Terbang 3 Ribu km!

- Rudal Flamingo memiliki kecepatan 900 km per jam, jarak tempuh lebih dari 3.000 km, berat 6 ton, sayap 6 meter, dan akurasi tinggi.
- Ukraina mengembangkan rudal balistik taktis Grim-2 untuk menempuh jarak 500 km dan alat pengadang drone untuk melawan ancaman drone dan rudal Rusia.
- Rusia memodifikasi rudalnya untuk menghindari sistem pertahanan udara Patriot, membuat kemampuan sistem pertahanan Patriot dipertanyakan oleh AS.
Jakarta, IDN Times - Ukraina mengumumkan keberhasilan uji coba dalam rangkaian produksi rudal Flamingo yang disebut mampu menjangkau target lebih dari 3.000 km pada Minggu (17/8/2025).
Produksi rudal jarak jauh menjadi tujuan utama Ukraina dalam beberapa tahun terakhir. Senjata ini dianggap efektif untuk menghancurkan senjata dan fasilitas militer Rusia untuk menyerang Ukraina.
Pada 2020, Ukraina sudah mengumumkan pengembangan rudal jarak jauh pertamanya. Rudal tersebut disebut berhasil menghancurkan kapal perang Rusia, Moskva pada April 2022.
1. Rudal Flamingo memiliki kecepatan 900 km per jam
Rudal Flamingo yang diklaim memiliki jarak tempuh lebih dari 3.000 km ini memiliki berat yang mencapai 6 ton. Rudal ini memiliki sayap sepanjang 6 meter dan kecepatan yang mencapai 900 km per jam.
Dilansir dari United24, rudal ini masuk dalam kategori rudal dengan kemampuan jarak jauh dan akurasi tinggi. Senjata ini disebut akan membuat elemen penting untuk memperkuat kapabilitas pertahanan Ukraina.
Selain proyek Flamingo, Ukraina juga mengembangkan proyek rudal balistik taktis Grim-2 yang didesain untuk menempuh jarak 500 km. Kiev juga melakukan uji coba sejumlah sistem persenjataan untuk menangkis ancaman rudal dan drone Rusia
2. Ukraina akan produksi 1.000 alat pengadang drone
Pada awal Agustus, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengumumkan pengembangan alat pengadang drone untuk melawan ancaman drone dan rudal Rusia.
“Kami menargetkan produksi 1.000 alat pengadang drone per harinya. Dengan ini, Ukraina akan mampu meningkatkan kapabilitas pertahanan udara untuk mencegah penurunan rudal sistem pertahanan udara yang stoknya terus menurun,” ujarnya.
Dalam 2 bulan terakhir, organisasi Ukraina sudah menyumbangkan sistem pengadang drone yang disebut mampu menembak jatuh 1.500 drone Rusia. Senjata pengadang drone menjadi alternatif bagi Ukraina untuk mengamankan negara dengan biaya lebih murah.
3. Rusia modifikasi rudal untuk hindari sistem pertahanan udara Patriot
Berdasarkan penilaian dari intelijen Amerika Serikat (AS), Rusia telah memperbarui rudal balistiknya untuk dapat bermanuver dalam menghindari sistem pertahanan udara Patriot.
“Pembaruan kemampuan senjata ini termasuk peningkatan kemampuan rudal dalam mengubah jejaknya dan performa manuver dibandingkan jejak dari rudal balistik tradisional,” terangnya, dikutip dari Business Insider.
Sebelumnya, Ukraina sudah menemukan pembaruan rudal yang dilakukan Rusia untuk meningkatkan kemampuan manuver. Laporan tersebut membuat kemampuan sistem pertahanan Patriot dipertanyakan karena banyak digunakan oleh negara-negara Barat.
Hingga kini, AS masih terus melihat dari dekat bagaimana Ukraina menggunakan sistem pertahanan udara Patriot dalam mengadang serangan udara Rusia.