Ukraina Kembangkan Senjata Baru untuk Tangkis Drone Iran

Jakarta, IDN Times - Ukraina, pada Minggu (20/10/2024), mengumumkan rencana pengembangan drone baru untuk menangkis drone kamikaze Shahed buatan Iran.
Sejak akhir 2022, Moskow sudah melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina menggunakan drone Shahed. Penggunaan drone dalam perang Rusia-Ukraina diklaim efektif karena cukup murah dan dapat menyasar target dengan akurasi tinggi.
1. Drone Sting disebut lebih murah dibanding Shahed
Pengembang drone di Ukraina, Wild Hornets, mengungkapkan bahwa pengembangan drone baru bernama Sting. Drone tipe first-person-view (FPV) itu diklaim dapat mengadang drone Shahed yang selama ini digunakan Rusia menyerang Ukraina.
"Sting akan memiliki kapabilitas untuk terbang dengan ketinggian mencapai 10 ribu kaki di atas udara. Drone ini akan memiliki kecepatan hingga 160 km per jam. Nantinya, senjata ini akan dioperasikan dari darat menggunakan kacamata VR," kata dia, dikutip dari The Kyiv Independent.
Pengembang mengatakan, drone tersebut memiliki biaya produksi lebih murah dibandingkan Shahed. Dengan minimnya biaya produksi, maka drone akan diproduksi massal untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina dan Rusia sudah menginvestasikan pengembangan teknologi drone khusus untuk peperangan.
2. Ukraina berencana ekspor senjata buatan dalam negeri

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov menyatakan ketertarikannya untuk menarik investasi asing di sektor indusri pertahanan. Ia pun mengungkap rencana ekspor senjata buatan dalam negeri untuk membantu pendanaan perang.
"Beberapa negara sudah menunjukkan ketertarikannya membeli misil, drone, dan senjata lain buatan Ukraina. Kami tidak akan menampik kemungkinan soal ekspor senjata ini, tapi keputusan ini hanya dapat ditetapkan secara kolektif oleh jajaran pemerintah," ungkap Umerov, dilansir Ukrainska Pravda.
Ia menambahkan, Ukraina sudah mencetuskan rencana untuk membangun pabrik senjata yang dikelola oleh pemerintah dan swasta sejak tahun lalu. Ia mengatakan sudah menawarkan beberapa rekan untuk menjalin kerja sama di sektor ini.
3. Ukraina akan produksi 1,5 juta drone pada tahun ini

Pada awal Oktober, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan rencana untuk meningkatkan produksi drone buatan dalam negeri. Ia menyebut pemerintahannya sudah menyetujui kontrak dengan pengembang untuk memproduksi 1,5 juta drone pada tahun ini.
"Dalam situasi seperti ini dan serangan Rusia yang tak pernah berhenti, tentu sangat sulit untuk membangun sebuah pusat industri militer baru. Namun, kami berhasil meningkatkan produksi senjata dalam negeri hingga tiga kali lipat pada 2023," tuturnya, dilansir Reuters.
Selama 31 bulan perang Rusia-Ukraina, Kiev sudah mengalokasikan hampir setengah anggaran negara untuk pertahanan. Ukraina juga menerima pendanaan besar dari negara-negara Barat untuk membangun militernya.
Peningkatan produksi senjata dalam negeri ini dicanangkan oleh pejabat di Ukraina soal kekhawatiran pengurangan bantuan finansial dan militer dari Barat. Padahal, Ukraina masih sangat membutuhkan bantuan militer untuk mempertahankan negaranya.