Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Minta Bantuan Bangsa Indonesia dalam Hadapi Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. (Instagram.com/zelenskiy_official)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina meminta dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapi tekanan yang dialami negara itu menyusul serangan Rusia. Hal itu disampaikan melalui surat yang dikeluarkan Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta.

"Bangsa Indonesia! Anda adalah bangsa yang kuat dan gagah, Anda adalah pejuang kebenaran dan kebebasan, Anda adalah tulang punggung perdamaian dan keadilan di negara Anda yang bebas dan demokratis," kata pernyataan tertulis yang dikeluarkan Kedubes Ukraina di Jakarta pada Selasa (1/3/2022) malam.

"Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami," kata pernyataan itu.

1. Minta RI dan internasional menjaga keamanan global

Seorang pria memeriksa jendela rusak, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Valentyn Ogirenko.

Dalam pernyataan itu, pemerintah Ukraina menyerukan agar Indonesia bersama negara-negara lain di dunia mempertahankan sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai serta prinsip pembangunan yang telah dipelihara dengan seksama oleh dunia pascatragedi Perang Dunia II.

"Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, maka kita tidak akan memiliki hari esok. Rakyat Indonesia, dukunglah kami. Merdeka atau mati!," demikian isi pernyataan tertulis yang disampaikan Kedubes Ukraina di Jakarta.

2. Zelenskyy juga desak Uni Eropa

Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa (1/3/2022) mendesak Uni Eropa agar membuktikan bahwa mereka berpihak pada Ukraina dalam perang melawan Rusia. Desakan itu disampaikan sehari setelah Ukraina menandatangani permintaan resmi untuk bergabung dengan blok tersebut.

"Uni Eropa akan lebih kuat bersama kami, pasti. Tanpa kalian, Ukraina bakal kesepian," kata Zelenskyy kepada Parlemen Eropa melalui tautan video.

"Buktikan bahwa kalian bersama kami. Buktikan bahwa kalian tidak akan membiarkan kami pergi. Buktikan bahwa kalian memang orang Eropa dan kemudian hidup akan menang di atas kematian dan pelita akan menang di atas kegelapan. Jayalah Ukraina," katanya.

3. Situasi dikhawatirkan tambah memanas usai negosiasi yang gagal

Anggota layanan Angkatan Bersenjata Ukraina membawa senjata selama latihan militer di tempat penembakan di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (15/2/2022). (ANTARA FOTO/General Staff of the Ukrainian Armed Forces/Handout via REUTERS).

Sementara itu, negosiasi antarperwakilan kedua negara di Belarusia yang berakhir pada Senin (28/2/2022), tidak menghasilkan resolusi. Melihat kenyataan ini, pengamat politik menghawatirkan adanya eskalasi operasi militer yang dilancarkan pasukan Rusia ke ibu kota Ukraina. 

"Kecuali ada kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata dan semacam penyelesaian dalam beberapa hari mendatang, saya cukup khawatir akan barisan (pasukan) besar-besaran ini yang menuju ke Kiev," kata Samuel Charap, peneliti politik senior di Rand Corporation pada Selasa (1/3/2022), dilansir CNBC.

Menurutnya, sejauh ini Rusia baru mengerahkan sebagian kecil saja dari kemampuannya. Kini, dia melihat Rusia telah "mengumpulkan" lagi kekuatannya dalam jumlah yang berkali lipat dalam melawan Ukraina.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us