Putin Dituding Permainkan Gencatan Senjata Ukraina

- Pertemuan virtual para pemimpin Eropa dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
- Putin setuju dengan gagasan gencatan senjata di Ukraina, tetapi menimbulkan pertanyaan tentang sifat gencatan senjata.
- Presiden Ukraina Zelenskyy menuduh Putin manipulatif dan meminta lebih banyak sanksi terhadap Rusia.
Jakarta, IDN Times - Para pemimpin Eropa akan bertemu hari ini, Sabtu (15/3/2025) secara virtual. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sempat menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mempermainkan gencatan senjata dengan Ukraina.
"Kita tidak dapat membiarkan Presiden Putin mempermainkan kesepakatan Presiden Donald Trump. Pengabaian Kremlin sepenuhnya terhadap usulan gencatan senjata Presiden Trump hanya menunjukkan bahwa Putin tidak serius tentang perdamaian,” kata Starmer, dikutip dari BBC.
Awal minggu ini, Vladimir Putin mengatakan bahwa ia setuju dengan gagasan gencatan senjata di Ukraina. Namun, kata Putin, masih ada pertanyaan tentang sifat gencatan senjata.
"Jika Rusia akhirnya datang ke meja perundingan, maka kita harus siap memantau gencatan senjata untuk memastikan bahwa itu adalah perdamaian yang serius dan langgeng. Jika tidak, maka kita perlu mengerahkan segenap tenaga untuk meningkatkan tekanan ekonomi pada Rusia untuk mengakhiri perang ini,” seru Starmer.
1. Putin sampaikan syarat jika mau gencatan senjata

"Idenya (gencatan senjata) benar dan kami mendukungnya, tetapi ada pertanyaan yang perlu kita bahas," kata Putin ketika ditanya tentang usulan gencatan senjata di Ukraina. Dalam konferensi pers pada Kamis lalu itu, pemimpin Rusia tersebut mengemukakan sejumlah syarat untuk perdamaian.
Putin mempertanyakan bagaimana rencana gencatan senjata selama 30 hari akan berjalan.
"Bagaimana 30 hari itu akan digunakan? Untuk Ukraina memobilisasi? Mempersenjatai kembali? Melatih orang? Atau tidak sama sekali? Lalu muncul pertanyaan - bagaimana itu akan dikendalikan?," tanyanya.
Putin mengatakan bahwa ia ingin menghilangkan akar penyebab krisis ini. Hal tersebut yang menimbulkan pertanyaan apakah ia siap untuk gencatan senjata atau mengulur waktu.
2. Zelenskyy sebut Putin manipulatif

Sebagai tanggapan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang telah mendukung kesepakatan gencatan senjata di awal minggu, menuduh Putin manipulatif. Ia menyerukan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.
“Putin telah menetapkan begitu banyak prasyarat sehingga tidak ada yang akan berhasil sama sekali,” klaim Zelenskyy.
3. Pertemuan virtual negara Eropa

Sebagai pemimpin pertemuan virtual dengan negara-negara Eropa, Starmer memberi tahu para pemimpin dunia bahwa mereka harus siap mempertahankan kesepakatan damai potensial di Ukraina.
Berbicara di pertemuan puncak virtual tersebut, Starmer mengatakan bahwa mengamankan perdamaian di Ukraina akan membutuhkan penguatan pertahanan negara tersebut dengan pendanaan dan dukungan lainnya.
Ia juga mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di masa mendatang akan mengharuskan sekutu Ukraina untuk siap mempertahankan kesepakatan apa pun sendiri melalui koalisi yang bersedia.
"Jika Putin serius tentang perdamaian, caranya sangat sederhana, ia harus menghentikan serangan biadabnya terhadap Ukraina dan menyetujui gencatan senjata,” ucap Starmer.
Pertemuan tersebut kemudian dilanjutkan secara tertutup.