Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Beri Bantuan Rp510 M untuk Atasi Krisis Energi di Moldova

bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexandrelallemand)
Intinya sih...
  • Uni Eropa memberikan bantuan 30 juta euro ke Moldova untuk mengatasi krisis energi akibat pemutusan suplai gas alam dari Rusia.
  • Bantuan finansial tersebut akan digunakan untuk mengirimkan gas alam ke Transnistria, dengan tambahan bantuan senilai 10 juta euro pada Februari.
  • Moldova juga meminta Rusia untuk kembali mengirimkan gas alam ke Transnistria lewat pipa gas TurkStream mulai 1 Februari.

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) mengatakan akan memberikan bantuan sebesar 30 juta euro (Rp510 miliar) kepada Moldova. Bantuan ini diberikan untuk mengatasi krisis energi setelah pemutusan suplai gas alam dari Rusia. 

Pekan lalu, ratusan warga Transnistria sudah mengadakan demonstrasi menuntut pemerintah Moldova bersedia mengirimkan gas alam Rusia ke wilayahnya. Mereka menyebut Chisinau tidak memahami bagaimana kondisi rakyat Transnistria saat ini. 

1. Bantuan digunakan mengirimkan gas alam ke Transnistria

Pada Senin (27/1/2025), Perdana Menteri (PM) Moldova Dorin Recean mengatakan bahwa bantuan finansial dari UE ini akan digunakan untuk mengirimkan gas alam ke Transnistria. 

"UE sudah memberikan dana bantuan sebesar 30 juta euro (Rp510 miliar) untuk membelai kebutuhan gas alam. Kami sudah menyetujui pengiriman tambahan 3 juta meter kubik gas alam ke Transnistria. Gas itu digunakan untuk operasional pembangkit panas bumi di seluruh Moldova," tuturnya, dikutip Reuters.

Bantuan itu digunakan untuk memastikan operasional listrik dan penghangat ruangan di wilayah pecahan Moldova untuk 2 pekan ke depan. Tambahan bantuan senilai 10 juta euro (Rp170 miliar) akan kembali dikirimkan Brussels untuk membeli gas alam pada Februari. 

Sementara itu, perusahaan Hungaria, MOL sudah menyatakan kesiapannya untuk menyetujui kontrak dengan Moldovagaz untuk mengirimkan gas alam ke Transnistria. 

2. Moldova klaim temukan surat rahasia dari Rusia soal krisis energi di Transnistria

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia memanggil Duta Besar Moldova di Moskow terkait dengan pengusiran salah satu diplomat dan pengurangan pekerja di Kantor Kedutaan Besar Rusia di Chisinau. 

Melansir TVP World, Recean mengatakan bahwa langkah ini terkait dengan kebocoran sebuah surat yang diduga berasal dari Duta Besar Rusia di Moldova. Surat tersebut diketahui berisikan permasalahan krisis energi yang terjadi di Transnistria. 

Ia menyebut surat tersebu menuliskan bahwa tidak ada satu pun perusahaan Rusia yang boleh mengirimkan gas alam ke Transnistria setelah Ukraina mengakhiri kontrak transit gas alam Rusia di negaranya. 

Pekan lalu, Moldova sudah mengusulkan detail rencana kepada Rusia untuk kembali mengirimkan gas alam ke Transnistria lewat pipa gas TurkStream mulai 1 Februari. Chisinau meminta pasokan gas itu disesuaikan dengan kebutuhan di Transnistria. 

3. Transnistria tolak tawaran suplai batu bara dari Ukraina

Monumen Lenin di Tiraspol (unsplash.com/captainhouque)

Presiden Transnistria Vadim Krasnoselsky mengatakan bahwa rencana dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menyediakan suplai batu bara ke wilayahnya adalah langkah spekulatif. 

"Ini adalah sebuah penawaran yang spekualtif bahwa mereka ingin menyediakan suplai batu bara dan lainnya. Saya jelaskan kembali bahwa pembangkit listrik kami secara teknologi sudah didesain untuk diisi oleh batu bara murni. Ukraina menawarkan batu bara yang tidak sesuai dengan pembangkit kami," terangnya, dikutip Ukrainska Pravda.

Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa salah satu unit pembangkit bisa diubah untuk menggunakan batu bara dari Ukraina. Namun, perubahan itu hanya dapat dilakukan dalam kondisi normal dan membutuhkan waktu lebih dari setahun. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us