Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Moldova: Rusia Sengaja Picu Keributan dengan Transnistria

bendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova, pada Senin (6/1/2025), mengklaim bahwa Rusia sengaja memicu ketegangan antara negaranya dengan Transnistria. Chisinau menyebut Moskow telah meninggalkan wilayah pecahan Moldova tersebut tanpa aliran listrik dan gas alam. 

Pekan lalu, Transnistria sudah menutup seluruh industri di negaranya imbas pemutusan gas alam dari Rusia. Putusnya aliran gas alam ke Transnistria dan Moldova bersamaan dengan berakhirnya kontrak transit gas alam Rusia di Ukraina tepat pada 31 Desember 2024. 

1. Moldova panggil Dubes Rusia soal ketegangan dengan Transnistria

Perdana Menteri Moldova, Dorin Recean, mengatakan bahwa Rusia sengaja memicu kekacauan di kawasan, terutama tensi antara Moldova dan Transnistria. Ia mengklaim ini sesuai dengan strategi dan kepentingannya di Moldova. 

"Arti dari semua ini adalah Rusia mencoba menciptakan instabilitas di Transnistria. Tak hanya itu, tapi yang terpenting adalah Moskow berupaya mempengaruhi hasil pemilu parlemen di Moldova yang akan diselenggarakan pada musim gugur," terang Recean, dikutip The Moscow Times.

Di tengah ketegangan, Kementerian Luar Negeri Moldova sudah memanggil Duta Besar Rusia di Chisinau untuk menjelaskan masalah ini. Chisinau juga khawatir situasi yang semakin buruk di Transnistria imbas ancaman pemadaman listrik total. 

Juru Bicara Pemerintah Moldova, Daniel Voda, mengatakan bahwa Rusia mencoba menyebarkan propaganda bahwa Moldova sebagai dalang di balik semua ini. Ia menyebut Moskow berupaya menciptakan ketakutan publik. 

2. Transnistria salahkan Moldova atas pemutusan gas alam Rusia

suasana Kota Tiraspol, Transnistria (unsplash.com/jacquesbopp)

Presiden Transnistria Vadim Krasnoselsky mengungkapkan, krisis di wilayahnya disebabkan oleh masalah finansial dalam perjanjian antara Moldova dengan perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom. 

"Transnistria sudah menggunakan pembangkit ketiga untuk memproduksi lebih energi dan ini berisiko kerusakan teknologi dan memicu api di stasiun pembangkit listrik. Ketika itu terjadi, maka kita semua akan kehilangan listrik dan skenario terburuk akan tiba," tuturnya.

Stasiun pembangkit listrik utama di Transnistria dilaporkan sudah menggunakan batu bara sebagai sumber pembangkit imbas pemutusan gas alam. Namun, sumber batu bara tersebut diperkirakan akan berakhir hingga akhir Januari. 

Di sisi lain, Kedutaan Besar Rusia di Moldova membantah tuduhan Moldova bahwa Rusia meninggalkan rakyat Transnistria. Pihaknya menuding Moldova dan Ukraina berusaha merusak kepercayaan dari rakyat Transnistria terhadap Rusia. 

3. Transnistria tolak tawaran pembelian gas dari Eropa

Pekan lalu, Kepala Moldovagaz Vadim Cheban telah menawarkan bantuan kepada Transnistria untuk membeli gas alam dari Eropa. Namun, wilayah pro-Rusia tersebut menolak tawaran tersebut. 

"Transnistria masih berharap Gazprom melanjutkan pengiriman gas alam ke wilayahnya. Transnistria bersikukuh tidak mau membeli gas alam dari Barat. Mereka mengklaim bahwa ini akan memicu lonjakan dan instabilitas harga energi," ungkapnya, dilansir The Kyiv Independent.

Di sisi lain, situasi di Moldova tidak terlalu terdampak pemutusan suplai listrik dan gas alam dari Rusia karena sudah mengimpor dari Rumania. Namun, Moldova terdampak lonjakan harga gas alam dan meminta Uni Eropa (UE) membantu menangani masalah ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us