Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNRWA: 360 Ribu Orang Telah Tinggalkan Rafah

Warga mulai meninggalkan Rafah karena serangan dari Israel. (dok. X @UNRWA)
Intinya sih...
  • UNRWA laporkan 360 ribu orang meninggalkan Rafah, Gaza, akibat perintah evakuasi Israel.
  • Serangan militer Israel terus berlangsung di Rafah dan kamp pengungsi Jabalia, menyebabkan korban tewas dan luka.
  • Jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai 35.034 orang, Presiden Joe Biden yakin serangan besar-besaran tidak akan mengalahkan Hamas.

Jakarta, IDN Times - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA melaporkan hampir 360 ribu orang telah meninggalkan Kota Rafah, di Jalur Gaza, sejak Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada 6 Mei 2024 lalu.

“Tidak ada tempat untuk pergi. Tidak ada keamanan tanpa gencatan senjata,” sebut UNRWA dalam akun X, dikutip dari Al Jazeera, Senin (13/5/2024).

1. Operasi militer Israel menyasar Rafah dan kamp pengungsi Jabalia

Sementara itu, saat ini operasi militer Israel sedang berlangsung di Rafah dan kamp pengungsi Jabalia. Di Jabalia, tank dan pasukan Israel merangsek ke arah timur dan tengah kamp, yang dihadang oleh kelompok Palestina.

Di Rafah, pertempuran juga sedang berlangsung di bagian timur kota tersebut. Ada juga pengeboman di bagian tengah dan barat Rafah dan menyebabkan lima warga Palestina tewas.

2. Jumlah korban tewas di Gaza mencapai 35 ribu orang

dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNDP Palestine)

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan dari Israel terus bertambah. Per kemarin, jumlah korban tewas mencapai 35.034 orang.

“Lalu, 78.755 orang juga terluka. Angka ini termasuk korban dalam 24 jam terakhir yaitu 63 orang tewas dan 114 terluka karena ulah Israel,” sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.

“Banyak yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak bisa menjangkau mereka,” lanjut pernyataan itu.

3. AS minta Israel tidak serang Rafah

Israel mengebom Rafah, Mei 2024. (dok. X @sahouraxo)

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden yakin Israel tidak akan mencapai tujuannya untuk mengalahkan kelompok Hamas melalui serangan besar-besaran di kota Rafah, Gaza selatan.

“Menghancurkan Rafah, dalam pandangannya, tidak akan mencapai tujuan tersebut,” kata juru bicara pemerintah Amerika Serikat (AS), John Kirby pada Kamis (10/5/2024).

Ia mengatakan, Hamas telah mendapat tekanan signifikan dari Israel dan terdapat cara yang lebih baik untuk memburu sisa-sisa kepemimpinan kelompok tersebut dibandingkan melakukan operasi militer yang berisiko tinggi terhadap warga sipil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us