Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UNRWA: 55 Ribu Anak Gaza Malnutrisi akibat Blokade Israel

anak-anak di Gaza berdesakan mengantri makanan. (Ashraf Amra, CC BY-SA 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0>, via Wikimedia Commons)
anak-anak di Gaza berdesakan mengantri makanan. (Ashraf Amra, CC BY-SA 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Sekitar 12.800 anak menderita malnutrisi akut parah, dengan total 54.600 anak membutuhkan asupan nutrisi dan perawatan medis segera.
  • Lonjakan gizi buruk sejalan dengan jumlah bantuan masuk, mencapai hampir 16 persen pada pertengahan Agustus 2025.
  • Berisiko mengurangi harapan hidup anak-anak Gaza, dengan efek risiko tinggi penyakit kronis yang tidak menular serta berkurangnya harapan hidup anak-anak Gaza.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times- Hampir 55 ribu anak usia prasekolah di Jalur Gaza diperkirakan menderita malnutrisi akut dan sangat membutuhkan perawatan medis darurat. Fakta ini terungkap dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal medis internasional ternama, The Lancet, yang dipimpin oleh Badan Bantuan PBB (UNRWA).

Studi longitudinal ini merupakan bukti paling kuat yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara pembatasan bantuan Israel yang masuk ke Gaza dengan melonjaknya kasus malnutrisi anak. Kondisi ini terjadi setelah dua tahun perang dan pembatasan akses bantuan kemanusiaan.

“Setelah dua tahun perang dan pembatasan parah bantuan kemanusiaan, puluhan ribu anak usia prasekolah di Jalur Gaza kini menderita malnutrisi akut yang seharusnya dapat dicegah,” ujar Dr. Masako Horino, ahli epidemiologi nutrisi utama UNRWA, dilansir The National pada Rabu (8/10/2025).

1. Sekitar 12.800 anak menderita malnutrisi akut parah

Malnutrisi akut adalah kondisi di mana berat badan anak sangat rendah dibandingkan tinggi badannya, menandakan kekurangan nutrisi yang ekstrem. Anak yang mengalami kondisi parah ini disebut memiliki sedikit peluang untuk rehabilitasi karena sektor kesehatan yang lumpuh dan bantuan yang tidak memadai.

Lebih spesifik, jumlah penderita malnutrisi akut ini sekitar 54.600 dengan usia di bawah enam tahun yang butuh asupan nutrisi dan perawatan medis segera. Diperkirakan 12.800 anak di antaranya berada dalam kondisi malnutrisi akut yang parah atau severely wasted, yaitu kategori paling berbahaya dan mengancam jiwa.

Penelitian ini didasarkan pada analisis longitudinal terhadap lebih dari 265 ribu pengukuran lingkar lengan atas (MUAC) yang diambil oleh staf kesehatan UNRWA. Data skrining diambil dari hampir 220 ribu anak unik berusia antara enam bulan hingga lima tahun di seluruh Gaza.

Anak-anak yang diperiksa mewakili sekitar 64 persen dari total 346 ribu anak dalam kelompok usia prasekolah di Jalur Gaza. Sebelum konflik Oktober 2023, anak-anak pengungsi Palestina memang sudah mengalami kerawanan pangan. Namun, berkat akses rutin terhadap bantuan makanan UNRWA, jauh lebih sedikit anak yang mengalami kekurangan berat badan parah.

2. Lonjakan gizi buruk sejalan dengan jumlah bantuan masuk

Data studi menunjukkan bahwa tingkat malnutrisi akut (sedang hingga parah) melonjak drastis, mencapai hampir 16 persen pada pertengahan Agustus 2025. Lonjakan ini terjadi setelah blokade total selama 11 minggu (Maret hingga Mei 2025) dan pembatasan ketat aliran pasokan penting.

Tingkat malnutrisi akut sempat melonjak hingga 14 persen pada Januari 2025 menyusul pembatasan ketat di akhir 2024. Namun, angka ini turun signifikan menjadi sekitar 6 persen pada Maret 2025 karena adanya gencatan senjata enam minggu yang memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk.

Ketika pasokan relatif tersedia selama gencatan senjata, rata-rata truk bantuan yang masuk mencapai 300 hingga 600 truk per hari. Sebaliknya, selama masa pembatasan parah di akhir 2024, rata-rata truk harian hanya berkisar 42 hingga 92 truk.

Lonjakan malnutrisi paling tajam terjadi di Kota Gaza, yang meningkat lebih dari lima kali lipat antara Maret hingga Agustus 2025 dan mencapai hampir 30 persen. Kondisi parah di kota ini mendorong badan pemantau global IPC untuk mengonfirmasi status kelaparan (famine) di wilayah tersebut pada Agustus 2025.

Pemerintah Israel berulang kali menolak disalahkan atas kondisi kelaparan di Gaza. Israel berdalih bahwa mereka mengizinkan masuknya makanan yang cukup dan menuduh badan kemanusiaan tidak efektif dalam distribusi.

3. Berisiko mengurangi harapan hidup anak-anak Gaza

anak-anak Gaza. (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
anak-anak Gaza. (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Pakar kesehatan anak memperingatkan bahwa malnutrisi parah ini akan menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang serius bagi korban selamat. Efek tersebut termasuk risiko tinggi penyakit kronis yang tidak menular serta berkurangnya harapan hidup anak-anak Gaza.

“Data temporal ini menunjukkan bahwa pembatasan makanan dan bantuan telah mengakibatkan malnutrisi parah di kalangan anak-anak Jalur Gaza, sebuah kenyataan yang akan berdampak pada kesehatan dan perkembangan masa depan mereka selama beberapa generasi,” kata Zulfiqar Bhutta, Jessica Fanzo, dan Paul Wise, pakar pediatri yang mengomentari studi tersebut, dilansir The Guardian.

Anak-anak yang menderita malnutrisi akut menghadapi risiko kematian tiga hingga lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak yang sehat. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 460 orang, termasuk 154 anak, telah meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi sejak Oktober 2023.

“Kecuali ada penghentian konflik yang permanen ditambah layanan kemanusiaan internasional yang kompeten dan lancar, peningkatan kematian dan gizi buruk pada anak usia dini tak terhindarkan,” tutur Dr. Akihiro Seita, Direktur Kesehatan UNRWA, dilansir Middle East Eye.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

KPAI Ingatkan Pentingnya Pengawasan Bangunan di Lingkungan Pesantren

10 Okt 2025, 13:11 WIBNews