Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Operasi Hernia, Netanyahu Dinyatakan dalam Kondisi Baik

potret Benjamin Netanyahu.(twitter.com/Prime Minister of Israel)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dinyatakan dalam kondisi baik usai menjalani operasi hernia.

“Prosedurnya berjalan dengan lancar dan Netanyahu sudah sadar, bisa bicara dengan keluarganya dan kondisinya baik,” kata Direktur Bedah Umum Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem, Alon Pikarsky, dilansir dari CNN, Senin (1/4/2024).

Sementara itu, menurut kantor PM Israel Netanyahu didiagnosis menderita hernia. Untuk proses operasi, ia dibius total.

1. Jabatan Netanyahu sementara dipegang Wakil PM

Wakil Perdana Menteri, Yariv Levin, yang juga menjabat sebagai Menteri Kehakiman mengambil alih tugas Netanyahu selama operasi berlangsung.

Pada Tahun lalu, pemimpin Israel itu juga sempat menjalani operasi untuk pemasangan alat pacu jantung.

2. Popularitas Netanyahu merosot drastis

PM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter.com/Benjamin Netanyahu)

Popularitas Netanyahu telah semakin merosot sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 lainnya. Jajak pendapat menunjukkan sedikitnya kepercayaan terhadap kepemimpinannya.

Dengan sekitar 130 sandera yang masih berada di Gaza, pemerintahan Netanyahu terus-menerus menghadapi protes dari dalam negeri atas kegagalan mereka memulangkan para sandera. Israel juga menghadapi tekanan internasional yang semakin besar atas tingginya korban jiwa dan krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Kini, dalam masa jabatannya yang keenam, Netanyahu menjadi pemimpin Israel yang paling lama menjabat. Ia juga merupakan perdana menteri pertama yang didakwa melakukan korupsi. Persidangannya masih berlangsung dan dia menyangkal melakukan kesalahan.

3. Puluhan ribu warga Israel protes tuntut Netanyahu mundur

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan PM Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Januari 2024. (dok. X @SecBlinken)

Puluhan ribu orang di seluruh Israel menuntut agar Netanyahu mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri dan menuntut agar para sandera segera dibebaskan dari Hamas.

Para pengunjuk rasa ini berkumpul di depan Knesset di Yerusalem, kemarin. Mereka berbondong-bondong datang dari berbagai daerah seperti Tel Aviv, Yerusalem, Haifa, Be’er Sheva, Kaisarea dan kota-kota lain.

“Netanyahu adalah penghalang dari kesepakatan Israel dengan Hamas untuk membebaskan para sandera, keluarga kami,” teriak salah satu pengunjuk rasa di depan Knesset atau parlemen Israel. 

“Rakyat Israel tidak akan lupa atau memaafkan siapa pun yang menghalangi kesepakatan yang akan bisa membebaskan mereka. Sudah 176 hari mereka disandera,” lanjutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us