Venezuela Klaim Berhasil Gagalkan Rencana Pengeboman Kedubes AS

- Kedubes AS telah diperingatkan untuk waspada
- Venezuela berjanji untuk tetap lindungi Kedubes AS di Caracas
- Hubungan AS-Venezuela semakin panas
Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan bahwa pasukan keamanannya telah berhasil menggagalkan upaya pengeboman Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Caracas pada Senin (6/10/2025). Maduro menuduh rencana ini sebagai plot rekayasa yang didalangi kelompok teroris lokal.
Pemerintah Venezuela segera mengerahkan pasukan keamanan tambahan untuk memperkuat perlindungan misi diplomatik AS tersebut. Rencana serangan ini terjadi di tengah memburuknya hubungan kedua negara akibat operasi anti-narkoba AS di perairan Karibia.
1. Kedubes AS telah diperingatkan untuk waspada
Maduro mengaku menerima informasi mengenai ancaman serangan dari dua sumber tepercaya, yaitu satu domestik dan satu internasional. Kedua sumber ini sepakat adanya kemungkinan kelompok teroris lokal menanam alat peledak di Kedubes AS.
Caracas segera memperingatkan Washington mengenai ancaman tersebut melalui tiga saluran komunikasi berbeda. Selain Kedubes AS, satu kedutaan Eropa juga diperingatkan, tapi Maduro tidak merincinya.
Maduro mengklaim telah mengirim informasi lengkap, termasuk identitas pelaku dan materi rencana serangan, ke pihak AS. Caracas dan Washington sendiri telah memutus hubungan diplomatik sejak 2019, sehingga kedutaan itu sebagian besar kosong.
2. Venezuela berjanji untuk tetap lindungi Kedubes AS di Caracas
Maduro menuduh plot ini didalangi kelompok ekstremis sayap kanan Venezuela. Serangan ini diduga bertujuan untuk meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sedang berada di titik terendah.
"Mereka bermaksud menyalahkan serangan ini kepada pemerintah Venezuela sehingga akan terjadi eskalasi konflik," kata Maduro, dilansir Al Jazeera.
Pemerintah Venezuela kini tengah berupaya melacak dalang di balik rencana penyerangan tersebut. Maduro mengklaim mengetahui identitas pihak yang mendanai dan memerintahkan serangan itu dan akan segera mengumumkannya, dilansir Straits Times.
Meskipun sedang tegang, Venezuela berjanji untuk tetap melindungi misi diplomatik AS di wilayahnya. Kedutaan AS sendiri diketahui hanya menyisakan staf lokal yang bertanggung jawab atas keamanan dan pemeliharaan gedung.
3. Hubungan AS-Venezuela semakin panas
Tensi kedua negara meningkat setelah AS meluncurkan perang narkoba di perairan dekat Venezuela. Presiden AS Donald Trump menuduh Maduro terlibat jaringan kartel dan telah mengerahkan kapal perang ke Karibia untuk menyerang perahu-perahu Venezuela yang dicurigai membawa narkoba.
Serangan AS telah menewaskan sedikitnya 21 orang dalam beberapa pekan terakhir. Maduro membantah tuduhan tersebut dan balik menuding Trump sedang berupaya menggulingkannya. AS bahkan menawarkan hadiah penangkapan Maduro senilai 50 juta dolar AS (sekitar Rp828 miliar).
Laporan New York Times menyebut Trump telah menginstruksikan utusan khususnya Richard Grenell untuk menghentikan semua upaya diplomasi dengan Maduro. AS diduga sedang mempertimbangkan peningkatan serangan militer terhadap Venezuela. Sebagai respons, Venezuela telah mengerahkan ribuan pasukan di perbatasan dan mendaftarkan ribuan anggota milisi sipil, dilansir France 24.